Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hadir dalam acara launching film 'Merah Putih Memanggil', di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/10/2017) malam.
Peluncuran film ini dilakukan tepat pada hari TNI yang ke-72. Sebelum menghadiri acara ini, Panglima TNI sempat menjadi inspektur upacara pada perayaan HUT TNI, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017) pagi.
Dalam kesempatan ini, Gatot mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia ini untuk menonton film berdurasi 93 menit itu.
"Ini film keren. Kalau nggak percaya tonton saja. Kalau mencintai TNI tontonlah film ini," kata Gatot usai nonton.
Dia menambahkan, film ini merupakan ide TB Silalahi yang juga menjadi sutradara film ini. Ide ini kemudian disepakati oleh tiga matra di TNI.
"Ini adalah hadiah buat rakyat Indonesia dari TNI agar benar-benar memahami kejiwaan TNI dalam melaksanakan tugas yang tidak mau gagal dan lebih baik pulang nama," katanya.
Film 'Merah Putih Memanggil' bercerita tentang pasukan khusus TNI yang berjuang menyelamatkan penumpang sebuah kapal pesiar dari sandera teroris internasional.
Kapten Nurmantyo (Maruli Tampubolon) yang menjadi pemimpin dari misi ini. Dia ditemani sejumlah prajurit lain, salah satunya dr. Kartini (Prisia Nasution).
Cerita ini mengambil lokasi di daerah fiktif di luar wilayah yurisdiksi Indonesia. Mereka berhadapan dengan kelompok teroris yang dipimpin oleh Diego (Aryo Wahab) dan Lopez (Restu Sinaga).
Baca Juga: Survei SMRC: Jokowi Teratas, Gatot Nurmantyo Terbawah
Film ini melibatkan sembilan prajurit Kopassus TNI-AD, Marinir TNI-AL, Kopaska TNI-AU, dan masih banyak lagi yang terlibat dalam 'Merah Putih Memanggil'. Tak hanya pasukannya, pesawat Sukhoi SU-30, KRI Diponegoro, Kapal Selam Nagapasa, Helikopter dan lain-alutsista lainnya turut memeriahkan film ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO