Suara.com - Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti memprediksi, akan ada dua pasangan yang akan maju pada Pemilu 2019.
Prediksi tersebut berasal dari analisisnya yang merupakan rangkuman sejumlah hasil survei, yang dia dapatkan dari empat lembaga survei di empat bulan terakhir.
Meliputi survei Kompas di bulan Mei, survei SMRC di bulan Juni, survei CSIS di bulan Juli dan survei Median di bulan September.
"Jadi komposisi politiknya nggak berubah, Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat. Cuma tokohnya beda-beda sekarang," kata Ray dalam acara diskusi berjudul 'Nasib Reformasi TNI: Apa yang Kau Cari Panglima' di D'Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2017).
Pada Pemilu 2014, KIH terdiri dari PDI Perjuangan, Hanura, Nasdem, dan PKB. Sedangkan KMP terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, PKS, dan PPP.
Dari hasil survei itu muncul nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Elektabilitas Gatot pun meningkat tiap bulannya. Nama Gatot pun dia ramalkan akan meramaikan Pemilu 2019.
Gatot akan pensiun di 2018. Setelah pensiun, namanya diprediksi akan berseliweran di kalangan partai politik untuk dipersiapkan pada Pemilu 2019.
Namun, Ray memprediksi, Joko Widodo tidak melirik Gatot. Meski elektabiltas Gatot terus meningkat, dia yakin Gatot bukan pilihan Jokowi.
"Saya tidak yakin Jokowi melirik GN sebagai pasanganya di 2019," katanya.
Baca Juga: Hari Ini, KPU Buka Pendaftaran Peserta Pemilu 2019
Dasar analisis ini, kata Ray adalah karena Jokowi tidak membutuhkan figur TNI pada 2019, melainkan sosok dari wakil dari kelompok umat Islam yang moderat.
"Itu bisa lahir dari PKB, Golkar atau PPP," kata dia.
Ray menambahkan, Gatot tidak akan dipilih Jokowi karena pemilih Gatot belum tentu memberikan kontribusi kepada Jokowi.
"Besar kemungkinannya bahwa pendukung GN ini adalah yang secara keras berhadapan dengan Jokowi. Secara umum. sekalipun GN ditarik masuk ke dalam pencapresan dan pecawapresan bersama Jokowi, maka tidak dengan sendirinya pemilih GN beralih ke Jokowi," kata dia.
Atas analisis itu pula, lanjut Ray, maka Gatot akan berhadapan dengan Jokowi di 2019 yang artinya Gatot akan merapat ke kubu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Karena karakteristik Prabowo, Ray memprediksi Gatot akan dijadikan capres atau cawapres. Alasannya, berdasarkan analisis dari hasil empat lembaga survei tadi, elektabilitas Prabowo tidak memberikan peningkatan yang signifikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak