Suara.com - Danis Setyaningsih tampak tegar melihat peti jenazah Slamet Rahmat (27) yang berada di mobil ambulans milik RS Polri untuk dibawa menuju Garut.
Slamet merupakan satu dari 48 korban tewas akibat ledakan pabrik mercon milik PT. Panca Buana Cahaya Sukses di Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10/2017). Danis yang datang bersama putranya yang berusia 2 tahun 3 bulan tak menyangka suaminya ikut menjadi korban ledakan di pabrik mercon. Danis diingat di hari-hari terakhir sebelum Slamet wafat adalah keluhan terhadap pekerjaan dan panasnya mesin pembuat mercon.
"Nggak, nggak ada (Pesan terakhir). Cuma suka bilang kerja capek, pulang malam terus. Terus panas. (Keluhan) paling soal bahan kimia ya.Tapi kan bahaya ya. Mesinnya panas," ujar Danis yang menahan kesedihan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).
Slamet kata Danis pernah menceritakan pabrik tersebut sebelumnya hanya tempat penyimpanan kembang api bukan petasan.
"Nggak ya, kan waktu pertama itu nggak petasan cuma penyimpanan kembang api. Bukan produksi petasan," kata dia.
Tak hanya itu, Danis menuturkan terakhir berkomunikasi dengan Slamet, Rabu (25/10/2017). Ketika itu Slamet hanya mengabarkan sepulangnya dari bekerja.
"Terakhir ngabarin pukul 22.30 WIB, bilang baru pulang. Rabu malam itu. Cuma bilang, 'saya baru pulang kerja'. Sudah gitu," kata Danis.
Ia juga mengatakan sebelum kejadian ledakan, Slamet kata Danis sering pulang lebih malam dari biasanya.
"Berangkat pukul 08.00 WIB, biasanya pulang Maghrib. Tapi akhir-akhir sekarang ini pulang malam terus. Pukul 22.00 atau 22.30," ucap Danis.
Baca Juga: Bertambah, Korban Tewas Ledakan Pabrik Petasan Kini Jadi 48 Orang
Slamet sudah ikut bekerja dengan pemilik pabrik PT. Panca Buana Cahaya Sukses Indra Liyono sejak 2008. Namun ketika itu dirinya bekerja di pabrik stiker milik Indra Liyono yakni Panca Buana Global Karisma. Di PT. Panca Buana Cahaya Sukses, Slamet bertugas pengemas kembang api (packing).
"Sudah lama, dari 2008. Cuma di Panca Buana Global Karisma di pabrik stiker. Nah terus tutup, pindah yang kesini. Tapi masih bos yang sama. Tetep ikut Pak Indra Liyono. Jadi dari pabrik stiker. Sekarang mah di sana bagian packing," tutur Danis.
Mengetahui Kabar Suaminya
Danis mengaku baru mendengar kabar ledakan pabrik mercon dari keluarganya, Kamis (28/10/2017) pagi. Mendengar kabar tersebut, dirinya bersama keluarganya langsung mencari informasi ke RS Polri, lantaran jenazah Slamet tidak berada di RSIA BUN Tangerang ataupun di RSUD Tangerang.
"Kita langsung nyewa mobil, terus menelpon staf-stafnya ya. Teman-temannya dapet informasi katanya disuruh langsung ke RS Polri. Soalnya data-data atas nama Slamet Rahmat nggak ketemu di RSIA BUN Tangerang atau RSUD Tangerang," kata Danis
Sesampainya di Posko Ante Mortem, Danis menyerahkan sejumlah data yang dibutuhkan tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri untuk dilakukan proses identifikasi jenazah.
Berita Terkait
-
Bertambah, Korban Tewas Ledakan Pabrik Petasan Kini Jadi 48 Orang
-
Tangis Keluarga saat Ambil Jenazah Korban Ledakan Pabrik Petasan
-
Bos Pabrik Petasan yang Terbakar Juga Dijerat Pasal Buruh Anak
-
Ini Penyebab Utama Ledakan dan Kebakaran Pabrik Mercon Kosambi
-
Tukang Las Tersangka Ledakan Pabrik Petasan Kosambi Diduga Tewas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan