Suara.com - Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Sayfullo Saipov, pengendara mobil yang dituduh membunuh delapan orang di New York City pada hari Selasa (31/10/2017) dalam serangan teror, harus menghadapi hukuman mati atas tindakannya tersebut.
"Teroris NYC senang karena dia meminta untuk memasang bendera ISIS di kamar rumahnya, dia membunuh 8 orang, sebabkan 12 orang terluka parah. Harus mendapatkan hukuman mati!" tweet Trump melalui akun pribadinya.
Kicauan ini sebagai tanggapannya atas laporan bahwa Saipov berusaha untuk mengibarkan bendera Negara Islam (ISIS) di kamar rumah sakit Bellevue-nya setelah serangan tersebut.
Komentar Trump ini dinilai banyak pihak sangat tidak lazim. Dimana seorang presiden yang sedang duduk untuk menimbang proses persidangan pidana yang sedang berlangsung, apalagi merekomendasikan hukuman mati, dan berpotensi mempersulit upaya untuk menuntut Saipov.
Saipov secara resmi dikenai hukuman atas pembunuhan delapan orang tersebut dan belasan orang terluka yang ditimbulkannya dengan membajak sebuah truk sewaan ke jalur bersepeda yang ramai di dekat One World Trade Centre.
Trump menjadi pendukung vokal hukuman mati sebelum dan sejak memasuki dunia politik. Bahkan, pada saat tersangka atau tersangka belum diadili. Saat kampanye 2016, kandidat Trump berjanji untuk memberlakukan perintah eksekutif yang memungkinkan dia memberlakukan hukuman mati.
Sejak serangan hari Selasa, presiden berulang kali mengecam tindakan tersangka teror tersebut. Saat terjadi teror, Trump menyesali serangan yang terjadi dan pelakunya dianggap 'sakit dan gila' pada akun Twitternya juga.
Keesokan harinya Trump mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mengirim Saipov ke penjara Teluk Guantanamo karena dia menyebut sistem peradilan AS sebagai "bahan tertawaan" karena ketidakmampuannya untuk merespon lebih cepat yang bersangkutan dengan tersangka teror. [Politico]
Baca Juga: Teroris New York Minta Polisi Pasang Bendera ISIS di Ruang Rawat
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran
-
Suara Eks Dirut ASDP Bergetar di Sidang Korupsi, Pleidoi Personal Soal Keluarga
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Gubernur Bobby Nasution Teken Kesepakatan Pengelolaan Sampah Jadi Energi
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang