Suara.com - Amerika Serikat (AS) dipastikan bakal memperketat pemeriksaan setiap warga negara asing yang datang memasuki wilayahnya, setelah insiden teror mematikan di New York pada Selasa (31/10/2017) waktu setempat.
Kepastian pengetatan pemeriksaan itu ditegaskan Presiden Donald Trump melalui akun Twitternya.
"Aku baru mengeluarkan perintah kepada Homeland Security (dinas keamanan dalam negeri AS) untuk meningkatkan ’program penyaringan ekstrem’ kami. Bersikap baik secara politis tidak masalah, tapi tidak untuk ini!” tegasnya, Rabu (1/11/2017).
Dengan demikian, setiap warga asing yang ingin memasuki wilayah AS harus mau mengikuti sejumlah wawancara panjang terkait asal negeri, daerah tujuan dan alasan kedatangan, bahkan ideologi yang mereka yakini.
Tak hanya itu, setiap warga asing yang memasuki wilayah AS juga harus ikhlas memberikan identitas serta kata sandi seluruh perangkat elektronik dan daring mereka.
Sebelumnya, Trump melalui Twitter juga mengutuk aksi teror yang dilakukan warga imigran Uzbekistan bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov di New York. Ia menyebut Saipov sebagai orang gila.
“Ini sepertinya dilakukan oleh orang yang sakit dan gila. Aparat penegak hukum mengikuti aksi ini secara seksama,” kata Trump.
Ia mengatakan, sudah mendapatkan laporan Saipov melakukan aksi teror atas nama gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca Juga: Dibandingkan Anies, Ahok Pernah Menutup Tempat Seganas Kalijodo
Namun, Trump memastikan AS tak bakal membiarkan ISIS kembali bangkit, apalagi membuat kekacauaan di negerinya.
”Kita berhasil mengalahkan mereka di Timur Tengah dan banyak tempat. Itu cukup sudah. ISIS tak boleh dibiarkan kembali dan memasuki wilayah AS,” tegasnya.
Warga migran asal Uzbekistan itu menggunakan mobil van sewaan untuk menabrak pengguna jalur sepeda dan pejalan kaki, serta bus sekolah di pusat kota Manhattan.
Aksi Saipov mengakibatkan 8 orang tewas dan 11 lainnya terluka. Menurut keterangan penegak hukum, pelaku akhirnya berhenti di dekat World Trade Center.
Setelah berhenti dan keluar dari vannya, Saipov menenteng pistol paintball dan meneriakkan 'Allahu akbar'.
Aksi Saipov akhirnya terhenti setelah polisi menembaknya di bagian perut. Kekinian, Saipov masih menjalani operasi dan dinyatakan dalam masa kritis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
-
KPK Sita Aset Satori: Dari Ambulans hingga Kursi Roda Diduga Dibeli Pakai Uang Haram
-
Formappi: Putusan MKD DPR RI Mengecewakan, Abaikan Pelanggaran Etik Cuma Fokus pada Hoaks
-
Modal Airsoft Gun, Dandi Ngaku Reserse Narkoba Polda Metro, Sikat Motor-HP Ojol di Penjaringan
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan
-
Dikirim ke Bali, ASN Terlibat Modus Baru Peredaran Ganja Lewat Kerangka Vespa
-
Pencarian Berakhir Pilu: Jasad Mahasiswa KKN UIN Semarang Ditemukan 10 Km dari Lokasi Hanyut
-
Detik-detik Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas, 2 Minggu Jaga Jasad Ibu Cuma Minum Air Putih
-
Ditangkap di Laut Natuna Utara, Kapal Berbendera Vietnam Diduga Angkut 80 Ton Ikan Hasil Curian
-
Ganja 35 Paket dalam Rangka Vespa, ASN Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Lintas Provinsi