Suara.com - Indonesia akan menyiarkan langsung 38 cabang olahraga dari 40 cabang olahraga dalam Asian Games 2018 menyusul kontrak tuan rumah dalam bidang penyiaran dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) itu.
"Kami akan menggunakan total 427 kamera berdefinisi tinggi untuk menyiarkan secara langsung semua cabang olahraga kecuali cabang bridge dan squash," kata Direktur Penyiaran Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Linda Wahyudi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/11/2017).
Linda menjelaskan kebutuhan minimal peralatan penyiaran untuk satu nomor pertandingan cabang olahraga adalah lima kamera. "Untuk satu cabang atletik misalnya, kami membutuhkan sekitar 37 kamera berdefinisi tinggi karena di dalamnya ada berbagai nomor perlombaan," ujar Linda.
Kebutuhan penyiaran paling mahal, menurut Linda, adalah nomor maraton atletik dan balap sepeda disiplin road race karena melibatkan satu helikopter dan tiga hingga empat sepeda motor.
"Biaya standar produksi penyiaran pertandingan dalam satu arena Asian Games mencapai 350 ribu dolar AS. Kalau untuk lari maraton dan balap sepeda di jalan itu mencapai satu juta dolar AS," kata Linda.
Linda mengatakan pemegang hak siar Asian Games adalah Dentsu, perusahaan penyiaran asal Jepang. Sedangkan pemegang hak siar Asian Games 2018 di Indonesia adalah grup Emtek.
"Grup Emtek punya hak siar atas siaran melalui terestrial, melalui satelit, dan melalui kanal digital. Tapi, mereka juga akan membagi hak siar itu kepada sejumlah televisi nasional kecuali siaran pertandingan sepak bola dan bulu tangkis," katanya.
INASGOC menggandeng perusahaan manajemen penyiaran asal Swiss International Games and Broadcast Services (IGBS) sebagai mitra pengelolaan penyiaran pertandingan Asian Games ke-18.
"Penyiaran Asian Games akan didistribusikan di seluruh negara Asia bahkan ke Amerika Latin kecuali Brazil," ujar Linda.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryanto mengatakan sebanyak 55 disiplin olahraga akan mendapatkan siaran langsung selain upacara pembukaan dan penutupan Asian Games.
INASGOC semula menginginkan siaran langsung pertandingan Asian Games pada 13 Agustus 2018 sesuai dengan jadwal pertandingan yang berlangsung sebelum upacara pembukaan. Namun, OCA menolak keinginan itu dan meminta siaran langsung pertandingan setelah upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!