Menurutnya, dari segi pembiayaan, biaya slurry seal jauh lebih murah daripada melakukan pemeliharaan jalan dengan 1 lapis AC WC.
“Program preventif ini perlu digalakkan. Jangan layer aspal dulu untuk jalan yang masih bagus. Kita disarankan untuk memakai program preventif seperti slurry seal ,” ujarnya.
Dari Ciamis-Batas Jateng, ada sekitar 5 km jalan yang memiliki kondisi yang sama. Jika hasil uji coba ini memuaskan, maka 5 km jalan itu akan diberikan slurry seal. Sementara untuk ruas Banjar-Pangandaran belum bisa diterapkan, karena lebar jalannya masih 6 m.
Penerapan slurry seal diutamakan di jalur utama dengan lebar 7 m, pasalnya selama proses penerapan slurry seal akan diberlakukan buka tutup jalan, yang pasti menimbulkan antrean kendaraan cukup panjang. Pengaplikasian slurry seal pun tidak membutuhkan banyak alat, hanya 1 truk scan road untuk mencampur dan menghampar bubur aspal.
Di bak truk tersebut, material agregat, emulsi, air, semen,dan aditif dicampur, kemudian di hamparkan ke permukaan jalan. Proses pengaplikasian slurry seal pada 500 m bidang jalan bisa dilakukan dalam 30 menit. Slurry seal terdiri dari tiga jenis campuran, tergantung dari kerusakan jalan yang dihadapi.
Makin parah kerusakan pori jalan, makin banyak volume adukan materialnya yang digunakan.
Kondisi Jalan Nasional di Wilayah PJN 2 Jawa Barat
Usai uji coba slurry seal di ruas Ciamis-Batas Jateng km 125, Budi Wiyono mengatakan, terdapat 8 PPK untuk sekitar 800 km jalan nasional yang terdiri dari Nagrek-Batas Jateng, Pantai Selatan Jabar, mulai dari Pangandaran-Cidaun-Jampang Kulon-Pelabuhan Ratu, ke utara ke Cianjur-Batas Raja Mandala, ke arah Benda di barat.
Menurutnya, sempat terjadi keterlambatan penanganan long segmen, sehingga sempat terdapat 11000 lubang jalan. Selain itu, masih banyak lebar jalan yang belum sama dengan standar 7 m, sehingga menghasilkan bottle neck. Hal ini terjadi di daerah Pantai Selatan Jawa Barat, Pangandaran, Jampang Kulon, Pelabuhan Ratu, dan Cibadak.
“Padahal daerah selatan ini mendukung jalur wisata, mulai dari Ciwidey, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, dan Ciletung. Jadi kalau ditempuh butuh waktu 1 hari 1 malam dari Pangandaran ke Pelabuhan Ratu,” ujar Budi.
Meski begitu, Budi tetap lega karena fungsionalitas jalan sudah tercapai.
Permasalahan lainnya adalah longsoran badan jalan, karena ketika dilebarkan tidak dibuat drainase, seperti di wilayah Sukabumi dan Cianjur. Di kedua wilayah tersebut, masyarakat juga menggunakan bahu jalan untuk berdagang sehingga menutup drainase.
“Kami mengharapkan dukungan dari pemda terkait pedagang kaki lima. Kami kesulitan untuk menertibakannya. Jika terjadi longsor akibat tidak ada drainase, maka hal ini mengakibatkan dana perbaikan yang besar,” jelas Budi.
Pada 2017 PJN 2, Jabar dipercaya mengelola anggaran sebesar Rp450 miliar, yang dipakai untuk pelebaran dan rekonstruksi jalan. Tahun 2018 PJN Wilayah 2 Jabar akan mendapatkan tambahan ruas Soreang, akses Waduk Jatigede dan Cikijing-batas Jateng. Sementara untuk jembatan, menurut Budi, saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan, karena peralihan status jalan kabupaten menjadi provinsi, kemudian jalan nasional hanya dalam konteks administrasi saja, sedangkan kondisi struktur jembatannya masih di bawah standar jalan nasional.
Untuk penanganannya, ada beberapa titik jembatan yang dilakukan pemeliharaan berkala, bahkan penggantian, seperti Jembatan Cibaruyan. Budi menambahkan, banyak jembatan di wilayah kerjanya yang sudah tua karena dibangun pada 1980-an.
“Kita juga membutuhkan beberapa duplikasi jembatan, tetapi untuk tahun 2018, kami diminta agar menjaga jembatan yang ada untuk fungsional dulu,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum