Suara.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda Sam Aliano akan memberikan hadiah Rp1 miliar kepada orang yang berhasil mengungkap lelaki misterius yang merusak karangan bunganya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Jika ada seorang menangkap atau siapa pun yang tahu informasi pria tersebut yang merusak bunga saya itu. Oleh karena itu saya bisa memberikan hadiah sebesar Rp1 miliar kepada siapapun yang tahu keadan pria itu atau memberikan informasi atau menangkap pria itu," kata Sam di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2017).
Sam berencana akan melaporkan kejadian perusakan terasebut ke Badan Reserse Kriminal Polri. Sebab, menurut Sam perusakan terhadap karangan bunga yang bertuliskan 'Semoga Lekas Sembuh Papa Tiang Listrik #SaveTiangListrik' yang dirusak tersebut bukan soal harganya saja.
"Bukan masalah harga, tapi masalah harga diri. Karena bunga itu dirusak, kalau dirusak barang-barang atau apapun itu, itu melanggar hukum. Karena itu saya ini ingin melaporkan hal itu kepada Bareskrim untuk menangkap pria misterius itu. Oleh karena itu saya datang ke sini, untuk memberikan selamat kepada KPK," katanya.
Sam mengatakan sebenarnya laporan tersebut disampaikan ke Bareskrim Polri. Namun, dia menilai membawa karangan bunga untuk mendukung KPK jauh lebih penting, maka laporan ke Bareskrim ditunda.
"Saya tidak jadi, karena ini kepentingan saya lebih utama untuk membawa karangan bunga. Saya sudah antar, saya berikan selamat, dan KPK itu luar biasa karena membuat kita semua bahagia, karena hukum di Indoneisa sudah menjadi semakin tegak seperti tiang listrik itu, semakin mantap," kata Sam.
Pada hari ini Sam kembali membawa karangan bunga. Namun, dia membawanya ke gedung KPK, karena Novanto sudah ditahan oleh KPK. Karangan bunga yang dikirim Sam ke KPK bertuliskan 'Selamat dan sukses atas kinerja KPK. Semoga KPK tetap tegak dan berdiri seperti tiang listrik #Save KPK'.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO