Suara.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menyatakan, gempa tremor dan letusan paling besar dari aktivitas Gunung Agung baru saja terjadi, Selasa (28/11/2017) siang sekitar pukul 13.40 WITA.
Dibandingkan dengan erupsi sejak ditetapkan status Awas kemarin, kata Kasbani, siang ini gempa tremor yang diikuti letusan di puncak gunung semakin meningkat.
“Barusan semakin tinggi. Ada gempa tremor dan letusan yang sangat besar. Pada letusan-letusan sebelumnya belum ada lontaran batu,” kata Kasbani saat dihubungi Anadolu Agency, Selasa.
Dia menambahkan, secara kasat letusan terbesar itu memang tidak terlihat. Hal itu disebabkan kondisi puncak Gunung Agung yang sedang berawan.
“Tetapi di daerah Kubu Desa Dukuh yang berjarak 4 kilometer sudah ada lontaran batu. Dan dari pemantauan kami, gempa tremor yang terakhir itu mentok semua (over scale),” imbuh Kasbani.
Sebelumnya, BNPB telah menyatakan masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di dalam radius 8 kilometer dari kawah Gunung Agung, dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
Tercatat ada 22 desa yang terdapat dalam zona berbahaya dengan jumlah penduduk yang tinggal di dalam zona tersebut diperkirakan mencapai 100ribu jiwa.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk terdampak di radius yang berbahaya adalah 63 ribu jiwa. Sementara itu data dari Open Street Map tercatat sebanyak 117 ribu jiwa, Asia Pop sebanyak 68 ribu jiwa, dan pernyataan Gubernur Bali sebanyak 140 ribu jiwa.
Baca Juga: MKD Dianggap Tidak Tangkas Melihat Persoalan Novanto
Data sementara, terdapat 29.023 jiwa yang kini tersebar di 217 titik pengungsian. Selain di Bali, masyarakat juga mengungsi ke Lombok.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak