Suara.com - Jet tempur milik pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi dilaporkan terus melancarkan perang agresi ke Yaman. Bahkan, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (5/12/2017), mereka menembaki Istana Presiden di ibu kota Sanaa.
Menurut informasi yang didapat dari saksi mata di lokasi, pasukan koalisi melancarkan serangan udara intensif ke beberapa titik milik Houthi, termasuk Istana Presiden di daerah At-Tahrir, Sanaa.
Berdasarkan saksi mata, pasukan koalisi menembakkan delapan serangan udara ke Istana Kepresidenan yang untuk kali pertama dibom oleh pasukan koalisi. Serangan tersebut juga menyebabkan kerusakan bangunan di sekitar.
Selain itu, pasukan kelompok Saudi juga dilaporkan melakukan enam serangan udara ke kediaman presiden di Distrik Al-Sabeen, selatan Sanaa, dan dua serangan ke Sekolah Polisi dan Police Officers' Club di pusat ibu kota.
Sebelumnya, pemimpin kelompok Houthi Yaman merayakan kematian mantan presiden Ali Abdullah Saleh, sebagai kemenangan terhadap plot perang agresi yang dilakukan Arab Saudi.
Saleh sejak sepekan terakhir memutuskan tak lagi mendukung milisi Houthi, dan justru berpaling mendukung perang agresi Arab Saudi.
Partai Kongres Rakyat Umum (GPC), seperti dilansir Al Jazeera, mengonfirmasi kematian pemimpin mereka itu. Saleh ditembak mati setelah rombongan mobilnya diadang milisi Houthi, Senin (4/12).
Dalam siaran televisi Al Masirah TV, pemimpin milisi Houthi, yakni Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pihaknya membunuh Saleh karena pengkhianatannya terhadap rakyat Yaman.
Baca Juga: Pilot Lion Air Ditangkap saat Sedang Isap Sabu-sabu
"Saleh telah mengkhianati ribuan rakyat Houthi yang menjadi mayat karena dibunuh oleh tentara Saudi. Ia berkhianat dan mau bekerja sama dengan Saudi untuk meneruskan perang di negeri ini," kata Abdul Malik.
Abdul Malik juga mengungkapkan, telah mengalahkan gerombolan loyalis Saleh dalam tiga hari peperangan.
Ia lantas meminta sisa-sisa milisi pengikut Saleh meletakkan senjata dan balik mendukung perjuangan rakyat Yaman untuk mengusir penjajah Saudi.
Tak hanya itu, Abdul Malik juga memastikan milisi Houti tak bakal menyerang GPC untuk membalas pengkhianatan Saleh.
"Masalah kami bukanlah dengan GPC sebagai institusi partai atau anggota-anggotanya. Masalah rakyat Yaman adalah penjajahan Saudi," tegasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan Houthi tetap memegang kendali kekuasaan atas seluruh wilayah Yaman.
Berita Terkait
-
Houthi: Eks Presiden Saleh Dibunuh karena Khianati Rakyat Yaman
-
Gara-Gara Peragaan Busana, Raja Salman Pecat Pejabat Arab Saudi
-
Mantan Presiden Yaman Abdullah Saleh Telah Dibunuh Milisi Houthi
-
Eks Presiden Yaman Tewas, Arab Saudi Kehilangan Sekutu
-
Eks Presiden Yaman Dikabarkan Tewas dalam Pertempuran di Ibu Kota
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi