Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta menghapus aturan pembuatan laporan pertanggung jawaban (LPJ) dana operasional untuk ketua RT dan RW mulai 2018.
Keharusan pembuatan LPJ itu dihapus saat uang operasional mereka naik pada tahun depan, yakni Rp2 juta untuk ketua RT, dan Rp2,5 juta untuk ketua RW.
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, selama 18 bulan turun ke masyarakat sosialisasi kampanye di Pilkada Jakarta 2017, dirinya melihat tugas RT dan RW sudah berat sebagai pengayom dan mengurus masyarakat.
Sandiaga tidak ingin tugas ketua RT dan RW bertambah dengan kewajiban membuat LPJ.
"Mereka sebetulnya perlu dimanusiakan. Nah laporan-laporan yang mesti dilengkapi dengan kuitansi ini kadang-kadang buat mereka (keder), kan mereka nombok karena uangnya nggak cukup selama ini untuk kegiatan warga. Akhirnya menyulitkan dan memberikan beban bagi mereka," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Meski begitu, Sandiaga mengklaim tetap akan mengutamakan transparansi dan pertanggungjawaban. Tetapi, politikus Partai Gerindra itu belum bicara soal sistem pertanggungjawaban yang dimaksud.
"Biro Tata Pemerintahan Bu Premi lagi menyusun, tidak usah spekulatif dulu. Tunggu proses dari masukan-masukan. Karena tentang laporannya, tentang kisarannya itu cuma sedikit dari seluruh permasalahan yang dilaporkan oleh RT dan RW," tukasnya.
"Kami harus membentuk suatu sinergi yang lebih baik. Bukan hanya tentang laporan pertanggungjawabannya, bukan hanya besarannya, tapi tentang bagaimana pola pembinaan warga, pola interaksi antara pemprov dengan mereka," Sandiaga menambahakan.
Baca Juga: Tolak Penggusuran Bandara Yogyakarta Baru, 15 Orang Ditangkap
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres