Suara.com - Ratusan orang dari berbagai ormas melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/12/2017). Aksi ini dilakukan karena sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang Israel.
Salah satu orator mengatakan aksi ini merupakan langkah nyata dari Indonesia yang menolak pernyataan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Yerusalem dianggap Ibu Kota Palestina.
"Kami mengecam pernyataan tersebut karena Yerusalem bukan Ibu Kota Israel melainkan Palestina yang telah kita akui kedaulatannya," kata orator.
Kemudian, aksi ini juga mendesak agar pemerintah Indonesia untuk mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa agar memberikan dan mengesahkan keanggotan Negara Palestina menjadi anggota resmi PBB dan memberikan hak yang setara sebagai negara merdeka.
Lalu, aksi kali ini juga mendesak pemerintah Indonesia untuk mendesak PBB untuk memberikan sanksi baik politik maupun ekonomi kepada Israel atau negara manapun yang tidak mau mengakhiri kependudukan terhadap tanah Palestina.
Selain orasi, massa juga melakukan juga melakukan aksi bakar ban dan poster bertuliskan 'Say No Trump'. Sambil membakar ban, massa aksi juga menyerukan untuk melakukan boikot produk-produk Amerika Serikat.
Aksi ini berjalan sekira dua jam. Aksi ini di mulai pada puku 13.30 WIB dan diakhiri sekira pukul 15.30 WIB. Sebelum mereka membubarkan diri, sejumlah peserta aksi melaksanakan Salat Ashar.
Polisi dalam melakukan pengamanan aksi ini menyiapkan sejumlah skenario. Bahkan, sejumlah kendaraan taktis diparkir di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
"Yang jelas, kami siapkan pasukan empat kompi untuk melayani aksi ini. Itu esuai dengan standar operasional pengamanan," kata Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu di lokasi.
Baca Juga: Apa Ibu Kota Israel? Jawaban Bocah-Bocah Palestina Mengejutkan
Berita Terkait
-
Apa Ibu Kota Israel? Jawaban Bocah-Bocah Palestina Mengejutkan
-
Anies Marah Donald Trump Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
-
Pendukung Palestina Serukan Boikot Produk Amerika Serikat
-
Indonesia Sempat Cegah Pengakuan Trump terhadap Yerusalem
-
Naik Ojek ke Balai Kota, Anies Tetap Pakai Kefiyyeh Palestina
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?