Suara.com - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Arman Depari menjelaskan perihal transaksi narkoba sabu dan pil ekstasi dalam bentuk cair yang diedarkan diskotek MG Internasional Club di Jalan Tubangus Angke, Jakarta Barat.
Menurutnya, syarat awal bertransaksi narkoba cair di diskotek itu, pengunjung diwajibkan menunjukkan kartu member khusus kepada pengendali narkoba yang disebut sebagai captain
"Tamu wajib memperlihatkan kartu anggota kepada captain, kemudian captain meminta kepada kurir untuk disiapkan narkoba cair," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (18/12/2017)
Selanjutnya, lanjut Arman, kurir di diskotek itu mengontak pelaku yang berperan sebagai penghubung agar membawakan narkoba cair yang disimpan di ruang laboratorium di lantai empat diskotek tersebut.
"Selanjutnya kurir mengontak penghubung, dan penghubung meminta narkoba ke lantai 4 tempat penyimpanan dan produksi kemudian penghubung menyerahkan kepada kurir serta meminta uang sesuai harga selanjutnya kurir menyerahkan kepada tamu atau pembeli," kata dia.
Adapun narkoba cair yang dikemas melalui botol air mineral itu dijual para pelaku seharga Rp400 ribu perbotol. Arman menyebutkan, biasanya narkoba dalam kemasan cair itu dikenal para member disktotek MG dengan sebutan aqua getar atau aqua setan atau vitamin.
"Satu botol kemasan harga Rp400 ribu," kata dia.
Arman menambahkan, narkoba itu hanya dijual kepada pengunjung yang telah terdaftar sebagai member. Untuk bisa mendapatkan kartu member, setiap pengunjung harus membayar uang sebesar Rp600 ribu.
Kartu anggota tersebut juga hanya berlaku selama 6 bulan. "Setiap pembuatan kartu dan perpanjangan harus membayar Rp600 ribu," katanya.
Baca Juga: Luhut: Ancaman Narkotika Lebih Serius dari Terorisme
Dalam penggerebekan di diskotek MG Internasional Club pada Minggu (17/12/2017) pagi, BNN juga telah menetapkan lima tersangka.
Mereka adalah FD yang berperan sebagai pimpinan, DM yang bertugas sebagai penghubung, WA selaku pengawas, FER yang berperan sebagai penyedia dan MK selaku kurir.
Penyidik BNN juga masih memburu pemilik diskotek bernama Agung Ashari alias Rudy dan Samsul Anwar alias Awank yang berperan sebagai koordinator terkait pembuatan narkoba dalam kemasan cair tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu