Suara.com - Kelompok Houthi di Yaman menembakan sebuah peluru kendali yang menyasar istana Raja Salman di Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (19/12/2017). Rudal itu, yang berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Saudi, ditembakkan bertepatan dengan peringatan 1000 hari berlangsungnya perang saudara di Yaman.
Serangan itu merupakan serangan rudal ketiga Houthi terhadap Saudi selama sebulan terakhir. Ketiganya selalu berhasil dicegat oleh militer Saudi sebelum mengenai sasaran.
Kelompok Houthi, demikian diwartakan Reuters, mengaku bahwa rudal itu menyasar istana kerajaan di al-Yamama. Ketika rudal ditembakkan, di kompleks itu sedang berlangsung sebuah pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin Saudi.
Sementara Saudi mengatakan bahwa rudal itu ditembakkan Houthi ke wilayah pemukiman warga sipil. Tak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat serangan itu.
Pemerintah Saudi, seperti dilaporkan kantor berita SPA, kembali menuding Iran sebagai pihak yang telah menyediakan rudal bagi sekutunya, Houthi. Saudi menuding Iran menyelundupkan senjata tersebut melalui titik bantuan kemanusiaan di Yaman.
"Pasukan koalisi memastikan telah mencegat sebuah rudal Houthi buatan Iran yang menyasar kawasan selatan Riyadh," tulis pemerintah Saudi dalam akun Twitter resminya.
Menurut The Guardian, serangan rudal itu diduga sebagai balasan terhadap gelombang serangan udara Saudi ke Yaman yang sejak 6 Desember lalu sudah menelan ratusan korban jiwa, termasuk di antaranya 136 warga sipil.
"Kami sangat prihatin atas meningkatnya jumlah korban sipil di Yaman sebagai akibat dari semakin gencarnya serangan udara... koalisi, menyusul kematian mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Sana'a pada 4 Desember lalu," kata juru bicara PBB untuk urusan hak asasi manusia, Rupert Colville.
Berita Terkait
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Legenda Arab Saudi Ragu dengan Pelatih Timnya
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Alasan Ridho-Amat Gelar Latihan Khusus Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Kualitas Pelatih Arab Saudi Diragukan Legenda Tim, Timnas Indonesia Punya Peluang
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
OPM Dituding Tembak Warga Sipil dan Bakar Rumah di Asmat, Akses Sulit Hambat Penyelidikan
-
Usai Besuk, Sinta Wahid Minta Polisi Bebaskan Delpedro Cs: Mereka Anak Bangsa, Bukan Musuh Negara
-
Ribuan Anak Jadi Korban, Pakar Ungkap Sejumlah Titik Kritis Penyebab Keracunan Massal MBG
-
Profil Irjen Herry Nahak, Jenderal Lulusan Terbaik Akpol Ditunjuk Jadi Waka Tim Transformasi Polri
-
Sastrawan Kritik Prabowo di PBB: Bicara Perdamaian Dunia tapi Polisi Tangkapi Orang Tak Bersalah!
-
MBG di Bandung Barat Dihentikan Sementara setelah Ratusan Siswa Keracunan
-
Lawan Kejagung, Nadiem Makarim Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Disebut Berubah di Tengah Gugatan Rp125 T, Siapa yang Mengubah?
-
'Pulau Sawit Melambai': AGRA Sebut Ekspansi Kelapa Sawit Hancurkan Indonesia
-
PDIP Endus Siasat Jokowi di Balik Perintah Prabowo-Gibran 2 Periode: Mekanisme Penyelamatan Diri