Suara.com - Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas, tak mempermasalahkan sejumlah jenderal TNI maupun Polri yang masih aktif ikut dalam kontestasi pilkada serentak 2018. Menurutnya, calon tersebut dapat memberikan perubahan bagi daerah yang akan dipimpinnya.
"Apakah dia militer TNI atau polisi, dan apakah sipil sebelumnya, saya kira sama saja. Ini kompetisi bebas, kompetisi terbuka. Yang dipertaruhkan itu tokoh-tokoh, personalitasnya, programnya, dan juga kekuatan mesin-mesin partainya. Sama saja yang lain, tidak ada bedanya," kata Abbas di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2017).
Saat ditanya mengenai ketakutan bahwa nantinya para calon kepala daerah dari TNI atau Polri memanfaatkan kepemimpinannya untuk meraih kemenangan di daerah yang dituju, menurut Abbas itu adalah bagian yang perlu disikapi secara kritis.
"Sikap kritis seperti itu pantas diajukan, wajar. Oleh karena itu, peran Bawaslu dan masyarakat sipil harus betul-betul dioptimalkan supaya mengawasi itu. Karena kita tidak tahu. Curiga saya kira mungkin, sikap kritis harus. Tapi kalau curiga tanpa bukti, saya kira tidak," ujar Abbas.
Lebih jauh, Abbas menilai Pilkada 2018 adalah sebuah kompetisi terbuka di mana yang ditonjolkan adalah program untuk membangun daerah.
"Karena pada kenyataannya ini adalah kompetisi terbuka, yang semua tokoh bertarung itu punya kira-kira tempat pijakan yang relatif sejajar," ujar Abbas.
Adapun soal peluang para jenderal dari TNI maupun Polri yang maju dalam Pilkada 2018, menurut Abbas semua sama-sama memiliki peluang (menang).
"Nggak bisa digeneralisasi seperti itu. Jadi, profesi sebelumnya tidak menentukan (apakah) dapat memenangkan pilkada. Itu (tergantung) kualitas orangnya, karena publik punya kesempatan untuk menilai dan menggali latar belakang, rekam jejak orang per orang," kata Abbas.
Untuk diketahui, setidaknya ada lima jenderal aktif yang siap berlaga pada Pilkada 2018. Mereka antara lain adalah Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi yang maju sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara.
Kemudian dari jajaran Polri, ada Inspektur Jendral Polisi Safaruddin yang digadang-gadang akan maju di Pilkada Kalimantan Timur. Lalu ada Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan yang berniat maju di Pilkada Jawa Barat, juga ada Inspektur Jenderal Polisi Murad Ismail yang bakal maju di Pilkada Maluku 2018. Yang terakhir adalah Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw yang diberitakan akan maju dalam Pemilihan Gubernur Papua.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani