Suara.com - Pemukim Yahudi menebang 50 pohon zaitun dan kacang almond milik warga Palestina di utara Tepi Barat yang diduduki pihak Israel.
Ketua majelis perdesaan Deir al-Hatab, sebelah timur Nablus, Abdulkarim Hussein mengatakan kepada Anadolu Agency, pemukim Yahudi yang tinggal di daerah sekitar desa memasuki wilayah pria Palestina itu dan memotong 50 pohon.
“Pemilik pohon-pohon tersebut Nayif Amran, dan beberapa pohon yang ditebang itu telah melampaui umur 40 tahun,” kata Hussein, Selasa (9/1/2018).
Hussein menyatakan, penduduk desa sangat terganggu dengan keberadaan dan beberapa serangan yang berulang kali dari pemukim Yahudi.
Penduduk desa hanya dapat memasuki lahan tersebut pada musim panen zaitun dengan mendapatkan izin dari tentara Israel.
Sejak 1967 hingga saat ini, terdapat lebih dari 400.000 pemukim Yahudi yang menetap di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Menurut hukum internasional, semua permukiman Yahudi di daerah itu dianggap "ilegal".
PBB Prihatin
Baca Juga: Jangan Asal Terapi Sel punca, Bisa Picu Kanker Payudara
Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyuarakan keprihatinannya atas penahanan remaja Palestina asal Tepi Barat, Ahed Tamimi oleh Israel.
"Yang perlu digarisbawahi adalah hak-hak setiap orang harus dihormati. Penahanan anak-anak menjadi perhatian khusus kami dan kami ingin menyuarakan keprihatinan kami," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
Ahed al-Tamimi (16), adalah seorang aktivis yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Video dan foto ketika dirinya berhadapan dan menampar tentara Israel telah beredar luas selama berminggu-minggu.
Sebelumnya, Pengadilan Ofer sempat akan menambah masa tahanan al-Tamimi dan ibunya Nariman selama delapan hari.
Berita Terkait
-
Indonesia Bantu Palestina Ubah Air Laut Jadi Layak Minum
-
Paus Mendorong Ada Dialog Perundingan untuk Sengketa Yerusalem
-
Dua Perempuan Arab Saudi Ditangkap Israel karena Dituduh Teroris
-
Israel Dukung Trump Pangkas Dana Badan PBB yang Bantu Palestina
-
Jenderal yang Ingin Ikut Pilkada Diminta Tiru Tentara Israel
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar