Suara.com - Bila tak segera diselesaikan, konflik kepengurusan di tubuh Partai Hanura bakal berdampak besar pada keikutsertaannya di Pemilu 2019. Sebab, Hanura bisa terancam tidak lolos verifikasi partai politik, lantaran saat ini terjadi perpecahan kepengurusan.
"Kalau parpol itu tidak bisa menyesuaikan, tidak bisa menentukan siapa ketumnya, siapa sekjennya, ya mereka akan punya resiko tidak akan bisa lolos di dalam verifikasi faktual," kata mantan Komisioner KPU Hadar Navis Gumay di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2018).
Ia mengatakan Partai Hanura harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan, termasuk soal dokumen yang disetor ke KPU untuk verifikasi partai politik. Karenanya, dualisme kepengurusan yang saat ini terjadi harus diselesaikan.
Sebab, lanjut Hadar, KPU bakal berpegang dengan kepengurusan yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. "Kalau mereka sudah berubah ya harus disesuaikan dokumen itu," terang Hadar.
Ia pun menyampaikan rasa prihatinnya terhadap partai politik yang berkonflik. Hadar meminta agar KPU tidak disalahkan ketika Parpol yang bermasalah tersebut tidak ambil bagian dalam pesta demokrasi lima tahunan nantinya.
"Prihatin saya dengan kejadian di parpol. Coba dituntaskan segera. Jangan kemudian dipaksa penyelenggaranya untuk menyesuaikan," katanya.
Diketahui, prahara di Hanura semakin meruncing dalam sepekan ini. Bahkan, Hanura kubu Sarifuddin Suding telah resmi menetapkan Marsekal Madya (purn) Daryatmo sebagai Ketua Umum Hanura menggantikan posisi Oesman Sapta Odang melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa di DPP Hanura, Kamis (18/1/2018).
Sementara itu, OSO masih bersikukuh merupakan Ketua umum Partai Hanura yang sah, karena pihaknya yang memegang Surat Keputusan Menkumham.
Yang jelas apapun alasannya, Hanura harus segera menyelesaikan konflik internalnya agar tak bermasalah saat melakukan verifikasi untuk ikut pemilu 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis