Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jakarta menilai Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno sedang panik. Panik yang dimaksud Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono adalah terkait kebijakan yang sudah diambil Anies dan Sandiaga.
"Pak Anies dan Pak Sandi ini sedang panik. Kenapa panik? Karena memang dari beberapa kebijakan itu ternyata mendapatkan tanggapan dari masyarakat yang sangat negatif," ujar Gembong di Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Gembong mencontohkan kebijakan Anies dan Sandiaga yang mendapat respons negatif di masyarakat. Salah satu contohnya, soal penataan Pedagang Kaki Lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Anies mulai melakukan penataan Tanah Abang, Jumat (22/12/2017). Pemerintah DKI menutup Jalan Jati Baru raya untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB. Kebijakan itu untuk memfasilitasi ratusan pedagang berjualan di jalan raya.
"Itu koordinasi dengan stakeholders yang lain pasti tidak ada. Kenapa saya katakan pasti tidak ada? Terbukti bahwa Polda Metro Jaya memberikan rekomendasi seperti itu," kata dia.
"Nggak bisa membangun Jakarta dengan sendirian. Sehingga beliau betul-betul sangat panik saat ini. Kepanikan itu dilampiaskan dengan mencari kambing hitam tadi," tambah Gembong.
Gembong menyarankan Anies dan Sandiaga untuk melibatkan semua pihak sebelum mengambil keputusan dan kebijakan. Salah satunya dengan DPRD Jakarta.
"Sehingga suasana kita menjadi lebih kondusif, bagaimana kita berpikir jernih membangun Jakarta ke depan menjadi lebih baik," katanya.
Baca Juga: Anies Minta Gerhana Bulan Dimanfaatkan Sebagai Bahan Pelajaran
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh