Suara.com - Pemeriksaan terhadap Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno, kemarin, belum rampung. Penyidik Polda Metro Jaya kembali menjadwalkan pemeriksaan sebagai saksi dugaan keterlibatan dalam penggelapan dan penjualan tanah di Jalan Curug Raya, Tangerang Selatan, Banten, pada 2012.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono Argo mengatakan sebenarnya dalam pemeriksaan empat jam kemarin, penyidik ingin menggali keterangan Sandiaga soal penjualan tanah seluas satu hektar. Kemudian juga dimintai keterangan mengenai apakah aset tanah tiga ribu meter persegi milik Djoni Hidayat sudah dialihkan atas nama PT. Japirex atau belum. Tapi belum sampai ke sana, Sandiaga minta dihentikan.
"Ada penjualan (tanah) atas nama Japirex, ada penjualan (tanah) atas nama Djoni Hidayat. Apakah dari Djoni Hidayat itu atas nama itu ke PT. Japirex atau tidak, pengalihan haknya ada atau tidak?," kata dia. "Maksudnya, kita mau lihat sertifikat itu sudah masuk ke PT. Japirex atau bukan."
Dalam pemeriksaan yang kemarin, penyidik baru menggali informasi tugas Sandiaga ketika menjadi pemegang saham dan Komisaris Utama PT. Japirex.
"Kemarin berkaitan pertanyaan seputar kegiatan Komisaris Utama (PT Japirex) seperti apa," kata Argo.
Ketika penyidik mau menanyakan pengalihan aset tanah, kata Argo, Sandiaga meminta pemeriksaan disudahi karena dia ingin menghadiri kegiatan lain.
"Belum sampai ke situ (pertanyaan soal pengalihan aset) karena Sandiaga ada kegiatan lain, jadi kami tutup (pemeriksaannya)," kata dia.
Ketika ditanya apakah dalam pemeriksaan lanjutan nanti, penyidik akan mengonfrontir Sandiaga dengan Djoni Hidayat, Argo belum bisa memastikan.
Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan rekan bisnis Sandiaga, Andreas Tjahjadi, menjadi tersangka. Polisi juga telah menyita rekening Andreas berisi uang sebesar Rp3,4 miliar. Rekening tersebut disita untuk melengkapi berkas perkara.
Kasus ini merupakan laporan Fransiska Kumalawati Susilo yang merupakan penerima kuasa Djoni.
Belakangan, Fransiska melaporkan Sandiaga dan Andreas lagi dalam kasus dugaan pemalsuan kwitansi dan pemalsuan atau menyuruh memasukkan keterangan palsu dalam penjualan tanah.
Dua laporan itu masih berkaitan dengan kasus yang pertama dilaporkan Fransiska.
Tag
Berita Terkait
-
Ekonomi Lagi Seret? Ini Cara Menuju Financial Freedom yang Bisa Kamu Coba!
-
Sandiaga Uno Kini Ingin Fokus Bisnis: Peluang Saya Ada di Dunia Usaha!
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh