Suara.com - Angkutan perkotaan (angkot) dengan trayek M08 sejak tiga hari ini sudah diizinkan lagi mengambil penumpang (ngetem) di depan Stasiun Tanah Abang.
Salah seorang sopir, Zul (50), mengatakan bahwa kesepakatan tersebut atas izin Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah.
"Kemarin setelah teman-teman mengadakan pertemuan di Balai Kota, angkot-angkot sudah boleh mengetem di sini. Waktu itu sempat dilarang," ujarnya kepada Suara.com, Kamis (1/2/2018).
Namun, ia menambahkan, jumlah yang boleh 'ngetem' di sepanjang Jalan Jati Baru Raya depan stasiun tersebut dibatasi hanya 15 angkot saja. Jika ada angkot bertambah di belakang, angkot yang paling depan harus berjalan walau belum ada penumpang.
"Ya, saya rasa sih sah-sah saja. Untuk jumlah yang dibatasi, saya tidak merasa rugi. Ini cukup membantu. Sebelumnya ini terlihat semrawut ya," ungkapnya.
Ia menilai jika sementara diatur seperti ini, akan memudahkan bagi pengunjung juga. Sementara di sisi lain, sopir angkot juga dapat bekerja lebih tenang dan mudah mendapatkan penumpang.
Lebih jauh, Zul pun berharap pemerintah segera memutuskan peraturan yang adil. Jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan.
"Saya berharap kesepakatan yang dibuat tidak hanya sampai di sini saja. Keinginan kami agar jalan dibuka, juga diharapkan dapat segera dilakukan," katanya.
Zul mengatakan bahwa dirinya dan sopir angkot yang lain sudah dengan tertib mematuhi peraturan pemerintah, seperti membayar pajak dan kewajiban-kewajiban yang lainnya. Makanya menurutnya, seharusnya dalam penertiban ini pemerintah juga melihat dari sisi sopir angkot.
"Di sini ada pihak yang dirugikan, yaitu kami. Harusnya mereka lebih bijak lagi. Jangan mengambil keputusan asal-asalan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO