Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengakui sangat prihatin, karena banyak kader partainya terjerat kasus korupsi.
Termutakhir, kader Partai Golkar sekaligus Bupati Subang Imas Aryumningsih Ditangkap KPK, karena menerima suap terkait perizinan pendirian perusahaan di Subang.
Selain itu, ada Anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut.
"Cukup prihatin, mudah-mudahan tak ada tambah-tambah lagi," katanya di gedung pengadilan tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2018).
Mantan Ketua DPR RI tersebut tidak menyalahkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar saat ini. Sebab, banyaknya kader Golkar yang terjerat dalam kasus korupsi di luar jangkauan Airlangga.
"Ya, ini semua kan di luar dugaan Pak Airlangga juga. Saya rasa Pak Airlangga juga sudah melakukan instruksi-instruksi," kata Novanto.
Novanto yang menjadi terdakwa dalam kasus korupsi e-KTP tersebut, juga menyayangkan kader Golkar yang memiliki potensi menjadi pemimpin tapi tersandung kasus korupsi.
Dia berharap, kejadian serupa tidak terulang di Partai Golkar. Dia meminta agar imbauan dari KPK didengar dan ditaati.
"Tapi kan saya tak tahu kejadian-kejadian yang ada. Ya saya harapkan tidak ada lagi gitu-gitu. Kasian juga itu, banyak yang punya potensi tinggi, ada masalah gitu. Saya minta supaya kader-kader Golkar seluruh Indonesia sesuai imbauan KPK, supaya tidak terjadi lagi," katanya.
Baca Juga: Gusti Rosaline Minta Pembobol Apartemennya Menyerahkan Diri
Khusus terkait kasus yang menjerat Imas, Novanto mengatakan sudah mengingatkannya kepada kader Golkar sejak dia masih menjadi Ketum Golkar.
"Bukan hanya mengingatkan, saya keliling di 253 kabupaten, saya selalu bicarakan itu supaya dekat pilkada hati-hati. Jangan sampai tersangkut dalam hiruk pikuk yang berkaitan dengan perizinan, yang berkaitan dengan masalah APBD," ungkapnya.
Selain Imas dan Fayakhun, KPK sebelumnya juga telah menangkap kader Golkar yang menjadi Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Dia ditetapkan sebagai tersangka karena diduga kuat menerima uang suap sejumlah Rp434 juta. Uang suap tersebut diduga bakal digunakan Nyono untuk maju kembali dalam Pilkada 2018.
Nyono ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan Pelaksana Tugas Kepala DInas Kesehatan Kabupaten Jombang, Inna Silestyowati. Suap tersebut diduga kuat agar Inna ditetapkan sebagai kepala dinas definitif.
Inna diduga mengumpulkan uang itu dari kutipan jasa pelayanan kesehatan/dana kapitasi dari 34 puskesmas di Jombang. Pembagian uang itu antara lain satu persen untuk Paguyuban Puskesmas se-Jombang, satu persen untuk Inna, dan lima persen untuk Nyono.
Selain itu, Inna juga membantu penerbitan izin operasional sebuah rumah sakit swasta di Jombang dan meminta pungli izin. Dari izin pungli tersebut kemudian diserahkan kepada Nyono sebesar Rp75 juta.
Berita Terkait
-
Bupati Subang Dibekuk KPK, Setnov: Sudah Saya Bilang Jangan Korup
-
Bupati Lampung Tengah: Saya Tidak Terjaring OTT KPK
-
Diperiksa Sebagai Tersangka Korupsi, Zumi Zola: Alhamdulillah
-
OTT Lampung Tengah, KPK Dapati Rp1 Miliar dalam Kardus
-
Tangkap Tangan 14 Orang di Lampung Tengah, KPK: Tak Ada Bupatinya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam