Suara.com - Gubernur Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meminta hadirin bertepuk tangan, saat dirinya berpidato mengenai janjinya membangun ibu kota bersama-sama dengan warga.
Permintaan tak lazim itu terjadi saat Anies memberikan pidato sambutan dalam acara silaturahmi dan serap aspirasi tokoh masyarakat, praktisi pendidikan, dan civitas Exiss Abata di halaman Sekolah Exiss ABATA, Srengseng, Jakarta Barat, Selasa (27/2/2018).
"Kami ingin kerja sama antara pemerintah dan masyarakat bisa dilaksanakan. Jangan sampai pemerintah hanya bekerja sendiria dan tidak bersma masyarakat," ujar Anies
Anies meminta seluruh pejabat DKI turun ke masyarakat dan cari tahu apa keinginan warga. Pembangunan di Jakarta, kata Anies, tidak akan bisa berjalan tanpa mendengar aspirasi dari warga.
"Karena itu saya harap aparat pemerintah dekati warga, dengarkan aspirasi warga. Kerja sama dengan warga Insya Allah program kami relevan dengan yang dikerjakan masyarakat," katanya.
Ada yang menarik saat Anies selesai membicarakan keterlibatan warga dalam program pemprov. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta warga dan hadirin bertepuk tangan untuk apa yang sudah ia ucapkan.
"Boleh tepuk tangan," kata Anies.
Setelah Anies meminta, warga yang hadir barulah bertepuk tangan.
Seusai warga bertepuk tangan, Anies kembali melanjutkan pidato menerangkan tiga hal yang jadi prioritas Pemprov DKI.
Baca Juga: Kebahagiaan Nikita Mirzani dan Pacar Diusik, Sampai Dikirimi Ini
Pertama menciptakan lapangan pekerjaan, kedua pendidikan. Tapi Anies tidak menyebut poin ketiga yang diprioritaskannnya.
Lagi-lagi, Anies meminta hadirin bertepuk tangan, saat selesai menerangkan mengenai program pendidikan yang akan diterapkan.
"Pendidikan mendasar sekali, apalagi kita ada di institusi pendidikan. Abata insya allah bisa jadi excellent islamic. Boleh tepuk tangan buat Abata," tuturnya.
Anies kembali meminta hadirin tidak usah malu apabila ingin tepuk tangan di hadapan gubernur.
"Kita ini kalau tepuk tangan jangan irit-irit. Nggak apa-apa, nggak rugi (tepuk rangan). Kita kadang-kadang di Indonesia, kalau ada yang baik, tepuk tangannya di tahan-tahan," kata Anies.
Anies mengklaim perintah untuk tepuk tangan bukan untuk dirinya, melainkan untuk pendidikan Exiss Abata.
Berita Terkait
-
Berenang di Laut, Sandiaga: Sebentar, Enak Bro Kencing di Sini...
-
Sandiaga Uno dan Keponakan Prabowo Terjun ke Laut
-
Berkantor di Pulau Seribu, Sandiaga Berenang dan Bertemu Nelayan
-
Sandiaga Terima Kasih Cyber Indonesia Laporkan Anies ke Polisi
-
Berunding Ingin Dapat Nilai Bagus, Sandiaga Ngopi Bareng DPRD
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!