Suara.com - Aksi kekerasan terhadap ulama terjadi di daerah penyangga Jakarta seperti yang dialami ustaz Abdul Rahman di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018) subuh. Ustaz Abdul diserang menggunakan senjata tajam saat berada di Masjid Darul Muttaqin oleh perempuan berjilbab berinisial SM (39) yang diduga memiliki gangguan jiwa.
Terkait hal itu, Kapolres Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto memastikan sejauh ini belum ditemukan kasus serupa di wilayah hukum Polres Bekasi Kota.
"Nggak ada. Belum ada di kami (kasus penyerangan ke ulama di Bekasi)," kata Indarto di Polda Metro Jaya, Rabu (14/3/2018).
Menurutnya, aparat langsung bertindak apabila ada kasus tindak kekerasan di daerah lain.
"Kita cepat langsung kumpulkan ulama, pokoknya kalau ulama takut, minta tolong ke kita. Kita akan jaga," kata dia.
Indarto pun mengakui beredarnya surat kaleng berisi ancaman pembunuhan terhadap 10 ulama di Sukmajaya, Depok juga sudah sampai ke telinga ulama-ulama di Bekasi.
"Ya memang broadcast dari luar-luar itu (isu pembunuhan ulama di Depok) juga masuk ke ulama-ulama di bekasi, misalnya kejadian di daerah lain broadcastnya nyebar ke ulama kita ada," kata Indarto.
Guna menepis isu tersebut, polisi selalu berkoordinasi denga para ulama. Bahkan, Indarto mengaku, jajarannya selalu mengajukan agar memberikan pengawalan kepada ulama-ulama.
"Makanya cara kita langsung galang ulama, pokoknya pak kyai nggak perlu khawatir. Kalau butuh pengawalan bilang ke kita, kita kawal," katanya
Baca Juga: Penusuk Anggota Brimob di Kemang Diduga Pengunjung Kafe Dronk
"Jadi mungkin atas dasar itu, mereka tidak terlalu cemas ya. Tiap hari ketemu sama kita. Kemarin juga pas deklarasi hoax, kita juga kumpulkan ulama," imbuh Indarto.
Lebih lanjut, Indarto menambahkan, sejauh ini belum ada laporan ulama di Bekasi yang mendapatkan teror kekerasan.
Bahkan Indarto juga mengklaim saking seringnya petugas memonitor kegiatan para ulama, sejauh ini belum ada permintaan dari ulama-ulama di Bekasi agar polisi melakukan pengamanan secara ketat.
"Mereka tidak merasa terancam sehingga tidak minta pengawalan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Penusuk Anggota Brimob di Kemang Diduga Pengunjung Kafe Dronk
-
Cerita Lengkap Ustad Abdul, Korban Penusukan Perempuan di Masjid
-
Jilbab Si Penusuk Ustad Abdul Tertinggal di Masjid
-
Begini Sosok Perempuan Penusuk Ustad Abdul di Masjid Sawangan
-
Ditusuk di Masjid, Ustad Abdul Rahman Pernah Dipukul saat Berdoa
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG