Suara.com - Ribuan pengojek daring menggelar aksi demonstrasi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (27/3). Mereka menuntut pemerintah campur tangan untuk menentukan batasan tarif yang diterapkan aplikator.
Sebab, pengojek menilai, batasan tarif yang diberlakukan setiap aplikator seperti Grab Bike, GoJek, maupun Uber, terlampau rendah sehingga merugikan mereka.
Ketika ditemui Presiden Jokowi di sela-sela aksinya, pengojek berharap pemerintah menerbitkan regulasi agar perusahaan aplikator menaikkan tarif dari Rp1.600 per kilometer menjadi Rp2.500 per km.
Sebab, dengan tarif lama, pengojek yang sudah menempuh jarak 6 km baru mendapat keuntungan Rp10 ribu.
Persoalan pengojek daring tersebut, juga turut diakui oleh para penumpang. Annisa Siregar misalnya, warga Depok ini mengakui tak menyetujui kalau pemerintah
Annisa Siregar (22) warga Depok berharap, pemerintah maupun aplikator memenuhi tuntutan para pengojek.
”Ojek online itu sangat membantu masyarakat, terutama pekerja seperti saya. Aksi mereka di istana kemarin itu wajar. Setiap orang berhak menuntut,” tuturnya.
Annisa menilai, pemerintah sebaiknya memunyai dana untuk membuat program yang membantu meningkatkan kesejahteraan pengojek daring.
Ia juga berharap, aplikator bisa menaikkan tarif per kilometer sehingga meningkatkan pendapatan pengojek.
Baca Juga: Derby Jawa Timur, Persebaya Tanpa Dukungan Bonek di Lamongan
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan, karena perusahaan-perusahaan aplikator ojek mendapat banyak keuntungan dari iklan.
“Kalau perusahaan lebih banyak iklannya, saya kira perusahaan tersebut mampu membayar para mitra kerjanya lebih tinggi lagi,” katanya.
Mediasi
Presiden Joko Widodo mengakui sengaja mengundang lima perwakilan massa pengojek daring yang menggelar aksi, untuk masuk ke istana, Selasa (27/3).
Perwakilan demonstran itu diundang masuk agar Jokowi mengetahui tuntutan para pengojek daring.
Seusai pertemuan, Jokowi mengatakan pengojek daring merasa keberatan atas tarif yang dipatok perusahaan tempat mereka bekerja.
Berita Terkait
-
Undang Pengojek Online yang Demo Masuk Istana, Ini Kata Jokowi
-
Jokowi Terima Perwakilan Ojek Online yang Aksi di Depan Istana
-
Irfan, Pengangguran Berat yang Tipu Belasan Ojek Online
-
Hari Ini, Ribuan Pengojek Online Bakal Geruduk Istana Merdeka
-
Uber Tinggalkan Asia Tenggara, Bagaimana Nasib Para Pengemudinya?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta