Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan Jakarta harus masuk dalam percakapan radar kota di dunia. Apalagi mengingat fakta bahwa Jakarta adalah kota terbesar nomor dua setelah Tokyo di Asia.
"Kami di Jakarta tanggungjawab domestiknya besar sekali, sehingga kita terlalu fokus pada domestik padahal Jakarta ini ibukota buka kota," kata Anies di Ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat, Maroko, Selasa malam waktu setempat (17/4/2018).
Terkait hal itu, Anies bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno berkomitmen bukan hanya hadir di kancah domestik tapi juga percakapan dunia.
Kunjungan Anies ke Maroko dan Turki kali ini adalah kunjungan pertamanya ke luar negeri sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Maka saya dan bang Sandi berkomitmen bukan hanya hadir di domestik tapi di radar percakapan dunia. Kalau kita datang ke tempat ini, Afrika tumbuh besar karena terinspirasi konferensi Asia Afrika dan itu pasti 'spirit of bandung'," kata Anies.
Dia menjelaskan semangat dari konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung, yang menggambarkan negara Indonesia telah mampu mengalahkan kolonialisme. "Dan saya bayangkan bahwa bentang konferensi Asia Afrika itu dari Indonesia sampai Maroko. Tempat yang paling logis pada pertemuan di tahun 1955 di tengah, tapi kenapa pergi ujung Asia Tenggara Asia Afrika, karena pada waktu itu negara yang paling mempesona di Asia Afrika adalah Indonesia," kata Anies.
Saat itu era pemimpin -pemimpin hebat seperti Nehru dan Gamal Abdul Nasser, tapi yang ukurannya suatu bangsa jumlahnya ratusan orang, 718 bahasa, sukunya 400-an dan bangsa yang membuat aristokrat berbaur, sedangkan ada negara lain feodal lokal dipertahankan, katanya.
"Dan Indonesia adalah pemain global. Saya rasa hari ini merasa Indonesia harus jadi pemain global bukan sebagai pendengar tetapi memberikan pikiran, hadir mengirim gagasan," kata Anies.
Bangsa ini memiliki pengalaman yang dahsyat dalam mengelola negara selama 73 tahun ini, tapi seringkali mempromosikannya kurang, katanya.
"Menurut saya kita datang ke luar negeri bukan hanya sebagai pendengar, tapi kita harus mempromosikan dan di sini. Jakarta dengan plus minusnya, tapi juga 'exiting', makanya bergantian dengan pak Sandi ke luar negeri kemarin pak Sandi ke Dubai dan Jepang. Kita ingin tunjukan ke luar, bahwa ini negara nomor empat terbesar di dunia," kata Gubernur. (Antara)
Berita Terkait
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Momen Perpisahan Dito Ariotedjo dengan Pegawai Kemenpora
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu