Suara.com - Penjual es kepal Milo, Dyah Hendarti warga Pakis Tirtosari, Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, digiring ke Polsek Sawahan untuk dimintai keterangan terkait sembilan siswa yang keracunan usai meminum es yang ia jual.
Namun sayang, Dyah enggan berkomentar banyak terkait dengan hal tersebut. Ia bahkan berusaha menghindari sorotan kamera wartawan saat dibawa polisi.
Dari pantauan Suara.com, Dyah terlihat meneteskan air mata saat dibawa polisi. Dia juga terlihat lunglai dan pucat pasi.
Dihadapan polisi saat hendak dibawa ke Polsek, perempuan 55 tahun ini mengaku tidak tahu kalau es Milo serut yang dijualnya itu menyebabkan sembilan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakis VIII/ 375, Jalan Bintang Diponggo, Surabaya, Jawa Timur, keracunan.
“Saya tidak tahu pak,” aku Dyah singkat dihadapan petugas, Sabtu (12/5/2018).
Dyah sendiri mengungkapkan, kalau selama ini menjual es Milo hanya berupa bubuk saja. Ia mengaku tidak tahu kalau bubuk itulah yang menjadi penyebabnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Sawahan, AKP Haryoko, saat dikonfirmasi mengatakan masih menyelidiki penyebab sembilan siswa yang keracunan.
"Masih belum bisa diketahui pasti. Apakah bubuk milo itu yang menjadi penyebab dari sembilan siswa. Polisi masih melakukan penyelidikan,” kata AKP Haryoko
Meski begitu, polisi tetap mengamankannya, guna penyelidikan dan penyidikan. Untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, sebanyak sembilan Siswa SDN Pakis VIII diduga keracunan es kepal Milo. Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Pakis, Surabaya untuk menjalani perawatan.
Informasi yang didapat Suara.com, 9 siswa tersebut diduga keracunan setelah memeinum es kepal Milo yang dijual Dyah. Dian, salah satu siswa mengatakan, ia membeli es dengan serutan es batu berwadah plastik dikasih susu cair kemudian diberi toping snack. "Saya beli es kepal milo di kantin dengan harga RP 3000. Pas dimakan beberapa saat langsung muntah," ujarnya.
Lantaran kondisi para siswa semakin parah, kini mereka tengah dirawat di RS Brawijaya.(Achmad Ali)
Berita Terkait
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Ratusan Pelajar Keracunan Massal Usai Santap MBG, Polisi Turun Tangan Hingga RS Kewalahan
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan