Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan sistem yang dapat mendeteksi kegiatan terorisme bagi setiap warga pendatang yang menetap secara musiman dengan cara indekos atau mengontrak rumah di perkampungan.
"Sistem pendeteksi ini mulai diterapkan besok," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, usai meninjau rumah kos terduga teroris bernama Dedi Sulistiantono alias Teguh di Jalan Sikatan IV, Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, Selasa (15/5/2018) malam.
Terduga teroris berusia 41 tahun itu ditembak mati polisi karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap sekitar pukul 17.00 WIB, kemarin.
Penggeledahan rumah kos Dedi oleh petugas kepolisian berlangsung hingga Rabu dini hari. Di antaranya dilakukan peledakan bom rakitan yang ditemukan di dalam rumah kos tersebut Risma menjelaskan, Dedi tinggal di rumah kos itu bersama seorang istri dan tiga anaknya yang masih kecil, yang tadi malam juga telah diamankan polisi.
"Dedi ini orang Surabaya. Dia adalah adik kandung dari terduga teroris yang meledakkan diri di Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo. Tapi yang soal kegiatan terorisnya ini biar polisi yang menjelaskan," katanya.
Risma memastikan, dari beberapa pengalaman terduga teroris kerap bersembunyi dan beraktivitas di rumah kos atau kontrakan, mulai Rabu (16/5/2018) akan diterapkan sistem yang dapat mendeteksi kegiatan mereka.
"Kami punya alat untuk mendeteksinya. Kita juga telah punya sistem dan peraturan daerah yang mengatur tentang warga pendatang," ucapnya.
Sistem dengan alat untuk mendeteksi kegiatan warga pendatang ini, lanjut dia, akan segera disosialisasikan ke setiap Ketua Rukun Wilayah (RW) dan Rukun Tetangga (RT) di seluruh wilayah Kota Surabaya.
"Saya akan buat surat edaran kepada RT/RW agar menerapkan sistem yang mendeteksi kegiatan warga pendatang. Nanti akan ada 'report' dan jika ada aktivitas yang mencurigakan biar langsung kami tangani," ujarnya dilansir Antara.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun