Suara.com - Mantan narapidana politik era Orde Baru, Sri Bintang Pamungkas, mengkritik tatanan politik ekonomi Indonesia tak ada yang berubah, meski tepat pada Senin (21/5) besok, sudah 20 tahun menikmati masa reformasi setelah lepas dari rezim otoriterian Soeharto.
Menurutnya, presiden-presiden Indonesia sejak Soeharto sampai Presiden ketujuh Joko Widodo hanya menjual gombal.
"Korupsi semakin menjadi. Presiden yang memulai korupsi adalah Soeharto. Dia juga yang mulai menggunduli hutan, sumber daya alam. Pelanggar HAM juga Soeharto,” tutur Sri Bintang di Rumah Kedaulatan Rakyat, Jalan Guntur No.49, Jakarta, Minggu (20/5/2018).
BJ Habibie, presiden setelah Soeharto, juga dinilai negatif oleh Sri Bintang. Ia mempersoalkan lepasnya Timor Timur pada era kepemimpinan Habibie.
Begitu juga pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Menurut Sri Bintang, pada era kepemimpinan Gus Dur, utang negara bertambah menjadi Rp 430 triliun.
Sementara pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terdapat sejumlah produk hukum yang mengakibatkan perekonomian rakyat susah.
"Saya berkesimpulan bahwa presiden di Indonesia itu gombal. Termasuk pemerintahan Jokowi yang antikritik," tandas Sri Bintang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'
-
Kronologi Horor di Kantor Bupati Brebes: Asyik Lomba Layangan, Teras Gedung Tiba-tiba Runtuh
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal