Suara.com - Gerakan reformasi, yang diawali dengan pengunduran diri Presiden Soeharto dari jabatannya pada 21 Mei 1998 sudah berumur 20 tahun. Setelah berlalu sekian lama, Pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla menegaskan akan tetap menjalankan agenda reformasi tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Kepresiden Jenderal TNI (purn) Moeldoko melalui keterangan pernya, Senin (21/5/2018).
"Saya memastikan bahwa agenda-agenda reformasi yang menjadi harapan masyarakat sejak 20 tahun lalu tetap dijalankan oleh Pemerintah. Tentu saja dalam pelaksanaannya, terdapat tantangan yang tidak mudah untuk diselesaikan," kata Moeldoko.
Menurutnya, terdapat sejumlah persoalan yang belum dapat terpecahkan, mengingat kompleksnya persoalan. Termasuk di antaranya karena berbagai perubahan sosial, politik, ekonomi, teknologi yang berlangsung dalam 20 tahun terakhir.
Sedikitnya ada tiga agenda reformasi menurut Mantan Panglima TNI tersebut yang masih menjadi tantangan Indonesia hingga saat ini.
"Masih adanya praktik korupsi di lingkungan birokrasi dan pemerintahan, masih dirasakannya kesenjangan, dan rendahnya indeks pembangunan manusia di sejumlah wilayah di Indonesia," katanya.
Moeldoko mengatakan dalam perjalanan pemerintahan, Presiden Jokowi dan jajarannya mati-matian memperjuangkan tiga agenda Reformasi tersebut melalui serangkaian kebijakan. Mulai dari pembentukan Satuan Bersama Pemberantasan Pungutan Liar (Saber Pungli), penguatan kerangka regulasi untuk pencegahan korupsi.
Lalu kebijakan melakukan subsidi untuk rakyat miskin yang tepat sasaran lewat berbagai kartu, sampai dengan kebijakan dan program afirmatif yang langsung menyasar kepada kelompok-kelompok masyarakat terbawah.
"Saya memastikan bahwa Presiden Jokowi menjalankan agenda reformasi dengan sebaik-baiknya. Kebijakan dan program pemerintah hari ini dilaksanakan dengan mengambil pelajaran terbaik yang dilakukan oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, dan melakukan terobosan serta inovasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan sesuai dengan kebutuhan hari ini," kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, dalam membuat kebijalam pemerintahan saat ini tentu saja mengambil pelajaran dari kesulitan-kesulitan pemerintahan sebelumnya. Pemerintah terus berusaha untuk mereduksi kebijakan-kebijakan yang kurang membawa dampak bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia.
"Saya memahami bahwa reformasi bukan hanya sebuah momentum yang diperingati dan dirayakan. Setiap hari, saya merasakan dan turut mengambil bagian dalam upaya pemerintah melakukan reformasi dan perubahan-perubahan, perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan, baik yang berskala kecil, menengah, sampai besar. Semua itu dilakukan supaya cita-cita Reformasi yang diamanatkan 20 tahun silam dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres