Suara.com - Peneliti terorisme dari Institute for Policy Analyst of Conflict (IPAC), Sidney Jones menyebut ada cukup banyak kelompok-kelompok penebar teror di Indonesia. Ada yang berafiliasi langsung dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Namun secara umum, Sidney menyebut ada tiga kelompok besar kelompok radikal penebar teror di Indonesia. Pertama adalah kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD) dengan pemimpin ideologisnya yakni Aman Abdul Rahman. Kelompok ini memiliki tokoh di Suriah yakni Abu Jandal.
"Di Suriah kelompok ini (JAD) tidak begitu kuat. Namun di Indonesia cukup kuat dibanding organisasi lain," ujar Sidney Jones dalam diskusi "Menguak Fakta Aktual Radikalisme dan Terorisme di Indonesia" di Hotel Ashley Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).
Kelompok kedua adalah kelompok Bahrun Naim. Kelompok ini berbeda dengan JAD, memiliki jaringan sendiri. Seperti tim Hisbah di Solo serta kelompok HTI yang bergerak dengan Bahrun Naim.
"Tapi pokoknya, jaringan sangat pribadi. Pertanyaannya sekarang, kelompok-kelompok kecil tidak ada pemimpin," kata Sidney.
Kelompok ketiga ada nama Bahrun Syah. Ia adalah tokoh penting ISIS Indonesia pada 2017. Namun di Indonesia kelompok ini tidak banyak pengikutnya. Kelompok Bahrun Syah di Indonesia banyak beroperasi di Poso dan Mindanau, Filipina.
Melihat itu, oleh Sidney, Bahrun Syah disebut juga semacam penghubung kelompok mujahidin di Indonesia dengan di Filipina.
Kemunculan Kelompok-Kelompok Kecil
Lebih jauh Sidney menjelaskan, saat ini kondisi tampak menjadi kacau setelah Bahrun Naim dan Bahrun Syah tewas. Tinggal ada nama Abu Walid sebagai tokoh penting yang disebut banyak memiliki kontak di Filipina.
Kondisi ini memunculkan banyak kelompok-kelompok kecil di Indonesia. Bahwa tidak hanya ISIS atau JAD, ada kelompok lain seperti Katibul Iman di Solo yang juga memiliki pengikut di Jambi.
Jadi, kata Sidney, jangan melihat kelompok ISIS memiliki satu struktur di Indonesia. Ada kelompok-kelompok kecil dan itu membuat tugas Badan Penanggulangan Bencana Terorisme (BNPT) dan polisi menjadi jauh lebih sulit.
"Karena tidak berarti ada satu kelompok ditangkap yang lain akan kena," kata Sidney.
Persaingan Antar Kelompok Teroris
Menurut Sidney, salah satu yang menarik dan perlu diperhatikan adalah kelompok yang menyerang Mapolda Riau bukanlah kelompok JAD. Ada kemungkinan, aksi penyerangan Mapolda Riau karena melihat aksi yang bom gereja di Surabaya.
"Ada semacam persaingan, kalau ada satu kelompok melakukan aksi. Ada kelompok lain ingin melakukan aksi lebih besar," ujar Sidney.
Tag
Berita Terkait
-
Peta Terorisme Terkini, Ada 3 Kelompok Besar Teroris Mengancam
-
Mengintip Cara Kerja Intelijen Densus 88 Tangani Terorisme
-
Lukai 2 Polisi, Penyerang Mapolsek di Jambi Jaringan Terorisme?
-
Sidney Jones: Diprediksi Tak Ada Bom Bunuh Diri Mengajak Anak
-
Sidney Jones: Perempuan Jadi Ustazah dan Pencari Dana Teroris
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru