Suara.com - Mamoudou Gassama, imigran ilegal asal Mali, tengah menjadi sorotan publik Kota Paris, Prancis. Itu setelah ia berani bertaruh nyawa memanjat dinding apartemen tinggi untuk menyelamatkan bocah laki-laki yang bergelantungan nyaris terjatuh.
Aksi “spiderman” Gassama tersebut makin dipuji banyak orang, setelah diketahui ayah bocah tersebut justru tengah asyik bermain gim Pokemon Go saat insiden itu terjadi.
Seperti diberitakan Reuters, Selasa (29/5/2018), insiden tersebut terjadi pada Minggu (27/5) akhir pekan lalu.
“Sebagai bentuk terima kasih kami, Gassama akan diberikan dokumen kependudukan supaya bisa tinggal secara legal,” kata Presiden Emmanuel Macron saat mengundang Gassama ke kantornya, Senin (28/5).
Selain memberi izin tinggal, Macron menuturkan bakal memberikan Gassama pekerjaan di pusat pelayanan darurat.
"Kami juga akan memberikan pekerjaan di pusat pelayanan darurat, bisa juga di unit pemadam kebakaran. Lalu, jika anda menginginkannya, kami akan memulai proses naturalisasi sehingga anda bisa menjadi warga Prancis,” kata Macron kepada Gassama.
Pemuda berusia 22 tahun itu sendiri mengatakan berterima kasih kepada Macron. Ia mengakui, melakukan aksi penyelamatan itu secara spontan.
"Saya melakukannya karena melihat dia adalah anak-anak. Aku memanjat, syukurlah aku bisa menyelamatkannya,” tutur Gassama.
Ia juga menceritakan kepada sang presiden lika-liku perjalanan dirinya dari Mali ke Prancis secara ilegal. Ia mengakui, menyeberangi Laut Tengah pada Maret 2014 untuk mencapai Italia. Tapi di sana, ia ditangkap polisi dan akhirnya memilih ke Prancis.
Baca Juga: Bukan Tolong Keluarga Dulu, Anak Ini Rekam Kebakaran Bidara Cina
Pujian juga dilontarkan Wali Kota Paris Anne Hidalgo, yang menelepon Gassama pada Minggu (27/5). Ia menawarkan Gassama untuk secara permanen tinggal di kotanya.
"Sikap heroiknya menjadi teladan bagi warga Paris. Kami menawarkannya tinggal di sini. Kami juga akan mendukung agar pemerintah pusat bisa menaturalisasi Gassama,” tuturnya.
Sementara ayah bocah malang tersebut dikabarkan telah ditangkap aparat kepolisian. Kepada polisi, sang ayah mengakui lalai karena meninggalkan putranya sendirian guna berbelanja.
Ia juga mengakui pulang telat dari waktu yang direncanakan karena bermain Pokemon Go.
"Perilakunya merupakan pelanggaran, gagal untuk menghormati tanggung jawab orang tua, yang membawa kemungkinan hukuman dua tahun penjara," kata Molins, aparat kepolisian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!