Suara.com - Pertemuan tingkat tinggi antara POTUS (President of The United States) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara berlangsung di Singapura.
Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pihak White House (WH) memutuskan memilih negara-kota ini, dibanding beberapa kandidat lain, seperti Mongolia, Swiss, serta zona bebas aktivitas militer (DMZ) antara Korea Utara - Korea Selatan.
Antara lain, seperti dilansir The Straits Times, adalah:
- Hubungan kenegaraan Singapura yang baik dengan Korea Utara maupun Amerika Serikat.
- Profesionalisme Singapura dalam menyiapkan lokasi dengan tingkat pengamanan yang ultra tinggi.
- Ketatnya pengawasan Singapura dalam mencegah terjadinya aksi demonstrasi, termasuk melakukan pembatasan terhadap pihak-pihak yang ingin melakukan demonstrasi.
Dalam kesempatan berbeda, baik POTUS maupun Kim menyatakan komentar positif tentang Singapura sebagai penyedia lokasi pertemuan tingkat tinggi yang akan mencetak sejarah ini.
Kim menyampaikan lewat Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, lewat komentar yang disampaikan dalam acara jalan-jalan akhir petang di kawasan Marina Bay Sands Hotel (11/06/2018) bahwa Singapura adalah, "Bersih dan indah."
Sedangkan POTUS menyampaikan lewat Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dalam acara santap siang (11/06/2018), “Kami sangat menghargai keramahtamahan Anda sebagai tuan rumah, juga profesionalisme, dan persahabatan Anda.”
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram