Suara.com - Partai Gerindra menyatakan kecewa karena Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo masih masuk dalam daftar pemilih tetap dan menerima undangan mencoblos Pilkada Jawa Tengah 2018, meski sudah memunyai KTP DKI Jakarta.
Menurut Sekretaris Jenderal DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sriyanto Saputro, kasus itu menandakan data kependudukan Kementerian Dalam Negeri semrawut.
"Data kependudukan sebagai dasar DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dan DPT karut marut, semrawut. Terbukti Mendagri yang punya KTP jelas di Jakarta, tapi terdaftar di semarang," kata Sriyanto saat dikonfirmasi, Minggu (30/6/2018).
Meski pada akhirnya Tjahjo Kumolo datang klarifikasi ke KPU setempat dan tak mencoblos, Sriyanto maenegaskan tak menutup kemungkinan banyak kasus serupa dan menguntungkan salah satu pasangan calon.
Ketua Desk Pemenangan Sudirman Said - Ida Fauziyah itu menilai, ironis kalau Kemendagri dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Semarang tidak mengetahui nama Tjahjo sehingga masuk dalam DPT.
"Kami menduga ada kesengajaan. Sangat mengecewakan, jangan-jangan banyak nama lain yang tidak dikenal dari luar daerah masuk Jateng," jelas Sriyanto.
Untuk sementara pihaknya belum menentukan langkah hukum terkait DPT ganda itu. Kendati demikian, Sriyanto ingin persoalan itu menjadi catatan agar dalam penyelenggaran Pilpres dan Pileg 2019 tidak terjadi DPT ganda.
Untuk diketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sudah tiga tahun terakhir mendapat KTP DKI Jakarta. Namun, ia masih mendapat undangan pencoblosan pada Pilkada Jateng, Rabu (27/6).
Berdasarkan DPT yang tertempel di TPS 10 Mlatiharjo, nama Tjahjo Kumolo tercatat sebagai pemilih nomor urut 253 dari total jumlah pemilih di TPS tersebut sebanyak 310 orang. Nama Mendagri tercatat dengan alamat di Citarum Utara nomer 6 RT3/RW6 Mlatiharjo.
Baca Juga: Plt Camat Nyaris Diamuk Massa Paslon Tunggal Pilkada Makassar
Tjahjo, hari itu, datang ke TPS mengonfirmasi kesalahan itu sembari memantau jalannya pemilihan di TPS tersebut.
"Kedatangan saya mengklarifikasi, mencoret nama saya dan keluarga dalam DPT TPS 10 Mlatiharjo, karena sudah ikut Jakarta," jelas Tjahyo. [Adam Iyasa]
Berita Terkait
-
Plt Camat Nyaris Diamuk Massa Paslon Tunggal Pilkada Makassar
-
Gerindra Tak Terima Hasil Quick Count Pilgub Jabar dan Jateng
-
Banyak Intervensi, Golkar Konsisten Dukung Jokowi di Pilpres 2019
-
Gerindra Sebut Mesin Partai Pendukung Jokowi di Jabar Menurun
-
Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada 2018 Dinilai Rawan Gugatan
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Aktivis Serukan Pemuka Agama Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah
-
Joget DPR di Depan Prabowo-Gibran: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan di Sidang MKD!
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid