Suara.com - Indikasi terjadinya selisih Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terjadi di dua wilayah kabupaten di Sumatera Selatan, membuat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel untuk melakukan penelusuran.
Ketua Bawaslu Sumsel, Junaidi menilai jika permasalahan DPT bisa menjadi permasalahan serius dalam pesta demokrasi lalu.
Menurutnya, rekapitulasi KPU terjadi selisih di dua kabupaten yakni di Empat Lawang dan Musi Rawas. Meskipun selisih DPT yang ditetapkan dengan rekapitulasi tidak begitu besar hanya 1.085 pemilih.
Kendati tidak mempengaruhi jumlah perhitungan suara. Menurutnya, ada sesuatu yang salah karena penetapan DPT oleh KPU Sumsel harus sesuai dengan hasil rekapitulasi.
"Selisihnya itu harusnya 0 tapi ternyata ada selisih 1.085 pemilih. Karena itu kami minta KPU telusuri selisih suara ini," kata dia, Minggu (8/7/2018) malam.
DPT ini nantinya akan berdampak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Serta berpengaruh terhadap kinerja penyelenggara dan dianggap tidak taat aturan.
"Kami minta KPU bekerja, mencari tahu penyebab selisih tersebut," ujarnya.
Terkait dengan laporan pelanggaraan selama Pilgub Sumsel. Dirinya mengaku, Senin ini (9/7/2018), Bawaslu akan menggelar rapat pleno untuk menentukan sikap dan rekomendasi terhadap laporan pelanggaran.
Berdasarkan catatan Bawaslu Sumsel, laporan bermacam-macam yakni terkait dengan C6, DPT, serta perhitungan suara.
"Kami akan rapatkan dahulu, apa yang pantas rekomendasi terhadap laporan pelanggaran tersebut," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN