Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon sempat mengatakan jabatan Komisaris Angkasa Pura I yang diberikan kepada Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin hanya sebuah hadiah.
Alasan Fadli mengatakan itu karena melihat Ngabalin yang bukan sebagai ahli pengelolaan transportasi udara.
Mendengar hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno langsung menyanggahnya. Sebab, menurutnya pemberian jabatan itu sudah dipertimbangkan secara matang.
"Prinsip dasarnya tetap manajemen yang profesional. Jadi, pertimbangan utama kebutuhan penguatan peran komisaris dalam memajukan korporasi," kata Hendrawan kepada Suara.com, Jumat (20/7/2018).
Anggota Komisi XI DPR itu pun membela Ngabalin yang merangkap dua jabatan. Sebab, hal itu dapat memacu Ngabalin supaya maksimal dalam menjalani tugas pokok dan fungsi utama.
"Bahwa ada unsur kompensasi jasa yang bersangkutan, juga tak salah. Diversifikasi dan perangkapan jabatan biasanya dilakukan untuk memperkuat basis pendapatan staf, agar yang bersangkutan bisa konsentrasi pada tupoksi utamanya," jelasnya.
Hendrawan pun menilai Ngabalin pantas menjabat sebagai Komisaris Angkasa Pura I. Ia melihat latar pendidikan Ngabalin yang dirasa mendukung kinerja Ngabalin selama menjadi komisaris.
"Memenuhi syarat dan kriteria. Logika manajemennya bagus. Ngabalin saya dengar lulusan program doktor manajemen SDM. Terus punya pengalaman organisasi dan hub antar lembaga yang panjang," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta