Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengklaim sampai saat ini tidak pernah membahas soal Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 ketika bertemu Presiden Joko Widodo. Mahfud masuk daftar bursa cawapres untuk Jokowi.
"Sampai hari ini, saya tidak pernah bicara pilpres dengan Pak Jokowi, dan Pak Jokowi pun tidak pernah," katanya, di Semarang, Sabtu (22/7/2018).
Hal tersebut diungkapkannya usai sidang disertasi doktoral Ida Budhiati, anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI yang dipromotorinya di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Mahfud mengaku komunikasinya dengan Presiden Jokowi selama ini intens. Tetapi tidak dalam kerangka Pilpres 2019, melainkan dalam kapasitasnya sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Karena saya anggota BPIP sering rapat rutin dan bertemu dengan beliau. Saya dulu sebagai pimpinan ormas Islam, saya dulu pimpinan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sering diundang dan diskusi bersama," katanya.
Sebagai ahli hukum, sosok kelahiran Sampang, 13 Mei 1957 sering sekali diundang dan dimintai pendapat oleh Presiden Jokowi, termasuk dalam kapasitasnya di berbagai bidang, seperti tokoh Kelompok Cipayung.
Namun, ditegaskan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu bahwa selama ini tidak pernah membahas soal Pilpres ketika bertemu Presiden Jokowi, apalagi berkomunikasi dengan partai politik.
"Apalagi dengan partai, dengan Pak Jokowi saja enggak. Enggak, tanya saja ketua umum partai. Kalau cawapres, saya sungguh-sungguh tidak tahu sampai di mana. Lihat saja perkembangannya kan tinggal tiga minggu lagi," katanya.
Bahkan, ketika ditanya persiapan yang dilakukan ketika ternyata ditunjuk sebagai cawapres mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019, Mahfud mengatakan tidak melakukan persiapan apapun karena belum tentu juga dipilih.
Baca Juga: Mahfudz Siddiq Khawatirkan Susunan Caleg PKS, Kenapa?
"Semua rakyat Indonesia harus siap menunggu panggilan sejarah apapun. Tetapi, kalau secara spesifik untuk cawapres, saya tidak melakukan apa-apa karena belum tentu dipilih juga," kata Menteri Pertahanan era Presiden Abdurahman Wahid itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah