Suara.com - Ombudsman RI menyampaikan hasil survei kesiapan penyelenggaraan Asian Games 2018. Pengambilan data ini dilakukan pada tanggal 30 Juni 1 Juli 2018 di 24 lokasi penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga Asian Games di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.
Survei difokuskan pada ketersediaan pelayanan, sarana, dan prasarana publik pada setiap lokasi penyelenggaraan Asian Games.
Komisaris Ombudsman Adrianus Mejala menyampaikan, dalam survei tersebut Ombudsman menemukan beberapa temuan penting salah satunya terkait ketersediaan sarana prasarana bagi penyandang berkebutuhan khusus.
Di berbagai lokasi cabang olahraga yang dibangun beserta sarana prasarananya baik di DKI Jakarta maupun Sumatera Selatan masih memiliki konsep pembangunan dan pengembangan yang tidak ramah bagi penyandang berkebutuhan khusus," kata Adrianus di gedung Ombudsman RI, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2018).
Dari 24 lokasi yang dinilai, sebanyak 14 lokasi tidak menyediakan tempat duduk pengunjung berkebutuhan khusus, hanya 6 lokasi yang akan menyediakan, dan 4 lokasi sudah menyediakan.
"Selain itu, Ombudsman juga menemukan sebagian besar lokasi tidak ada pintu keluar darurat atau baru akan mengadakannya dalam waktu dekat," ujarnya.
Ia menyebutkan, jika pintu keluar darurat baru ada di 7 lokasi, 2 baru akan diadakan, dan 15 lokasi tidak ada pintu keluar darurat. Dari aspek penyediaan rambu keselamatan, baru tersedia di 7 lokasi, baru akan diadakan di 5 lokasi, dan 12 lokasi tidak memiliki rambu keselamatan.
Jadi, terdapat 12 kesimpulan yang di terima dari seluruh hasil survei tersebut.
Pertama ialah sejumlah besar pembangunan sarana dan prasarana untuk pengunjung siap digunakan. Akan tetapi, penambahan dan penyempurnaan mengakibatkan sarana prasarana publik yang akan digunakan terkesan lambat, dan sangat mepet dengan acara Asian Games.
Baca Juga: Vonis 4 Tahun Bui, Jennifer Dunn - Jaksa Kompak Ajukan Banding
Kedua, venue dengan sarananya secara umum masih memiliki konsep pembangunan yang tidak ramah bagi penyandang berkebutuhan khusus. 14 venue tidak menyediakan tempat duduk pengunjung berkebutuhan khusus, 6 venue menyediakan, dan 4 venue sudah menyediakan.
Ketiga, belum terpasang papan informasi dan penunjuk arah lokasi venue dengan bilingual.
"Hanya berupa piktogram, akan membuat pengunjung asing yang tidak paham pictogram bingung,” katanya.
Ketiga, transportasi yang terintegrasi yang sudah tersedia, yakni akan disediakan INASGOC berupa bus TransJakarta/Golf car.
"Akan tetapi belum terlihat hal demikian untuk venue di luar kawasan GBK. Misalnya Pulomas, GOR Bulungan, TMII, Velodrome," ujar Adrianus.
Lima, water fountain atau tap water kondisinya sudah strategis dan mudah diakses. dari segi hiegenitas menjadi pertanyaan Jika tidak, pengguna venue akan terkena wabah penyakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan