Suara.com - Polisi masih menyelidiki soal insiden penolakan pemasangan bendera merah-putih oleh petugas keamanan apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan hingga mengundang kemarahan sejumlah warga yang menyewa unit di apartemen tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menyampaikan, sebelum adanya insiden penolakan pemasangan bendara, para penghuni sudah bersitegang setelah pengelola tak memberikan izin penggunaan koridor di Tower Damar untuk kegiatan makan-makan warga.
"Tadinya warga itu mau membuat acara makan-makan di koridor selayar itu. Di tower Damar. Dia mau mengadakan," kata Indra saat dihubungi Suara.com, Kamis (16/8/2018) malam.
Dari keterangan sementara, alasan pengelola tak memberikan izin karena lokasi di koridor itu akan dipakai untuk kegiatan perlombaan HUT Kemerdekaan RI.
"Katanya, pihak pengelola itu ada acara lomba domino atau apa, pokoknya akan ada acara sehingga tidak direspon dan diizinkan. Nah itu menjadi ribut," kata Indra.
Namun, kata Indra, polisi masih terus menelurusi pemicu kericuhan hingga muncul video viral soal adanya penolakaan pemasangan bendera di apartemen tersebut.
Indra pun mengaku polisi sedang mempertemukan pengelola dan penghuni apartemen malam ini. Mediasi itu dilakukan sebagai jalan tengah untuk memecahkan masalah kericuhan yang diduga disebabkan adanya penolakan pemasangan bendera.
"Tapi kita lagi klarifikasi terus. Malam ini pun lagi dimediasi untuk menyelesaikan persoalan itu. Mudah-mudahan pertemuan itu bisa menjawab semualah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi