Suara.com - Partai koalisi pendukung pasangan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkumpul merumuskan struktur juru bicara kampanye. Namun, tidak terlihat ada perwakilan satupun Partai Demokrat yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno membantah Partai Demokrat tidak solid dengan PKS, PAN dan Partai Gerindra. Kata Eddy, Partai Demokrat sudah izin berhalangan hadir.
"Bang Hinca (Sekjen Demokrat) sudah minta izin kepada kami bahwa ada pertemuan internal di Partai Demokrat. Sehingga teman-teman Demokrat diminta tidak tinggalkan tempat dahulu," kata Eddy di Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2018).
Sekjen PKS Mustafa Kamal pun turut membantahnya. Mustafa menjelaskan Partai Demokrat sudah berkomunikasi dengan ketiga partai dan mengirimkan daftar nama jubir.
"Jadi, saya tekankan sekali lagi Partai Demokrat sudah menyampaikan gagasan dan idenya. Nama-namanya juga beliau sudah sampaikan tetapi memang hari ini ada kendala teknis bersamaan dengan partai Demokrat melakukan rapat pleno internal," jelasnya.
Di saat yang bersamaan, Eddy pun menegaskan tidak ada keretakan di dalam partai koalisi. Dirinya meyakini meskipun Partai Demokrat tidak hadir dalam pertemuan itu, akan tetapi partai koalisi masih tetap kompak untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga di Pemilihan Presiden 2019 nanti.
"Kita tidak meragukan (komitmen Partai Demokrat). Kita solid. Kita kompak. Tidak ada keraguan secuil pun dari teman koalisi. Sudah kita sampaikan rangkuman dari pertemuan itu kepada seluruh partai," pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut tampak hadir perwakilan dari ketiga partai koalisi. Partai Gerindra yakni Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Bidang Advokasi, Hukum DPP Gerindra Habiburokhman dan Ketua DPP Gerindra Bidang Advokasi Perempuan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Perwakilan PAN yang hadir yakni politisi PAN Dedi Gumelar, Ketua DPP PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo, Sekjen PAN Eddy Soeparno dan Wasekjen PAN Yandri Susanto.
Baca Juga: PKS Usul Kadernya Jadi Juru Debat Prabowo - Sandiaga Uno
Sementara dari PKS diwakili oleh Sekjen PKS Mustafa Kamal dan Ketua DPP PKS Ledia Hanifah.
Berita Terkait
-
PKS Usul Kadernya Jadi Juru Debat Prabowo - Sandiaga Uno
-
Gaet Suara Kaum Hawa, Prabowo - Sandiaga Angkat Jubir Emak - emak
-
Trio Partai Prabowo - Sandiaga Ngaku Belum Dapat DCS, KPU Bantah
-
Eko Patrio dan Desy Ratnasari Jadi Jubir Prabowo - Sandiaga Uno
-
Sandiaga ke Kabinet Jokowi: Jangan Campur Ekonomi dan Politik
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta