Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Jokowi dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding ikut menanggapi perihal pertemuan Ketua TKN Erick Thohir dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno di kediaman rumah dinas Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Karding meyakini, meski Erick Thohir bertemu Sandiaga, ia percaya keduanya akan bekerja secara profesional dan bisa membangun kompetisi di kontestasi Pemilihan Presiden 2019 meski keduanya bersahabat.
"Terkait pertemuan antara Erick Thohir dan Sandiaga Uno, yang pertama, saya kira mereka memang publik mengetahui. Mereka adalah sahabat dekat, tetapi kita ketahui mereka adalah profesional. Jadi, biarkan mereka, membangun kompetisi dalam persahabatan mereka," ujar Karding saat dihubungi, Sabtu (8/9/2018).
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa itu yakin kedekatan Erick Thohir dengan Sandiaga akan membantu suasana Pilpres 2019 menjadi lebih damai dan sejuk.
"Yang kedua, ini akan membantu Pilpres menjadi lebih damai, lebih sejuk, karena hal-hal yang dianggap riskan, atau mengarah pada sesuatu yang panas, itu bisa diselesaikan dengan komunikasi dan koordinasi, karena mereka berdua adalah sahabat," kata dia.
Karena itu, ia menyambut baik pertemuan antara Erick Thohir dan Sandiaga.
Kata Karding, berjalannya Pilpres yang damai, dibutuhkan komunikasi dan koordinasi yang baik antara kedua tim kampanye pasangan calon.
"Jadi saya kira, justru itu positif dan kedepan saya kira, agar Pilpres berjalan baik, perlu dibangun komunikasi dan koordinasi antara kedua tim kampanye paslon, sehingga yang kita kedepankan dalam Pilpres ini. Yang pertama edukasi politik, edukasi demokrasi, edukasi gagasan yang baik kepada masyarakat," ucap Karding.
Lebih lanjut, Karding berharap Pilpres 2019 harus dibangun dengan penuh kesantunan dan tidak saling menjatuhkan antara pasangan calon.
"Yang kedua kita bangun dengan penuh keadaban, saling serang, saling hina, saling menjatuhkan, yang perlu adalah memperdebatkan yang menjadi perbedaan-perbedaan sikap masing-masing, yang berupa gagasan, berupa program, dan lainnya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka