Suara.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno mengaku tak ambil pusing soal heboh iklan tentang kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bioskop. Malah ia meminta agar iklan tersebut tak perlu dibesar-besarkan selama tidak melanggar ketentuan dan undang-undang.
Sandiaga mengatakan, telah ada anggaran untuk menyampaikan pencapaian dan kesuksesan dari pemerintah seperti yang belum lama ini tayang di bioskop. Namun dalam situasi menjelang kampanye, hal tersebut sangat rawan karena dapat dipersepsikan sebagai sebuah tindakan kampanye.
"Tapi bagi saya yang penting ada tidak undang-undang yang dilanggar, ada tidak peraturan dan ketentuan yang dilanggar. Kalau tidak, ya tak usah terlalu dibesar-besarkan. Buat saya, woles aja lah," kata Sandiaga di Kolam Renang Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018).
Sandiaga mengatakan, dirinya tak akan meminta kepada tim kampanye Prabowo-Sandiga untuk mengusulkan agar iklan Jokowi di bioskop itu ditarik. Baginya, bioskop adalah tempat orang menonton fim, bukan menonton iklan kampanye.
"Karena orang dateng ke bioskop itu ingin nonton film, begitu ada iklan, eh sebel gitu. Tapi ya intinya saya tidak bisa komentar terhadap hal itu," ujar Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai fenomena semacam ini adalah buah dari realitas politik. Maka dari itu, masyarakat tak perlu terprovokasi selama tidak melanggar aturan.
"Jadi itu merupakan realita daripada politik kita dan masyarakat enggak usah terlalu terprovokasi dan selama itu sesuai dengan ketentuan, perundang-undangan, dan regulasi jangan terlalu ditanggapi selalu negatif. Itu pendapat saya pribadi," imbuh Sandiaga Uno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK