Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat pleno tentang rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) hasil perbaikan tingkat nasional. Pleno itu digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018)
Rapat tersebut membahas penyisiran data pemilih setelah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan koalisi pendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menemukan pemilih ganda pada DPT.
"Rapat ini saya nyatakan terbuka dan dibuka untuk umum," kata Ketua KPU Arief Budiman saat membuka rapat Minggu pagi.
Arief mengatakan KPU akan memberikan semua pihak mengutarakan pendapatnya mengenai rekomendasi Bawaslu RI. Rapat akan ditindaklanjuti dengan penyampaian hasil perbaikan.
"Nanti penutupnya akan dilakukan penyampaian hasil rekapitulasi," tutur Arief.
Sebelumnya, dalam DPT Pemilu 2019 yang ditetapkan KPU pada 5 September 2018, terdapat 187.781.884 pemilih yang terdaftar. Jumlah rincinya, 185 juta di dalam negeri, sekitar 2 juta di luar negeri.
Komisioner KPU Viryan Azis sebelumnya menyatakan optimistis pihaknya dapat menyelesaikan pembersihan data ganda di DPT tepat waktu.
"Harapan kami bersih sama sekali dan kami komitmen pada hal tersebut," kata Viryan.
KPU, kata dia, tak ingin DPT ganda dimanfaatkan pihak tertentu di Pemilu 2019. Viryan ingin pemilu tahun depan dapat berkualitas tanpa terganggu dengan masalah pemilih ganda.
Baca Juga: Perludem Sayangkan Keputusan MA Batalkan PKPU Eks Koruptor
"Kami tidak ingin data-data semacam ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, kami ingin DPT bersih dan pemilunya berkualitas," ujarnya.
Rapat pleno itu hadir Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, Bawaslu RI, KPU provinsi, serta perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional