Suara.com - PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun akan memproduksi kereta Light Rail Transit atau LRT tanpa tenaga masinis untuk Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi atau Jabodebek. LRT itu merupakan pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Jumlah kereta yang akan diproduksi mencapai 31 rangkaian (trainset) atau sebanyak 186 kereta dengan nilai kontrak mencapai Rp3,9 triliun.
"Saat ini masih dalam proses pengadaan komponen dan material untuk LRT Jabodebek. Kalau ditanya proses manufacturingnya belum, tapi proses untuk menggarap proyek itu sudah kami lakukan. Kontrak juga sudah ditangan," ujar Manajer Humas dan Protokoler PT INK (Persero) Exiandri Bambang Primadani di Madiun, Kamis (27/9/2018).
Ia menjelaskan, dibandingkan dengan LRT Palembang, LRT Jabodebek tanpa masinis atau driverless kali ini lebih canggih dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam.
"Ada sedikit penyempurnaan, lebih baik dari LRT Palembang. Kereta ini belum termasuk kereta cepat namun jenis kereta maksimal kecepatan bisa 100 kilometer per jam dan menyesuaikan dengan jalur yang dibangun," terangnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pembuatan kereta LRT tanpa masinis tersebut merupakan komitmen dari beberpa BUMN yang tergabung dalam konsorsium. Dimana PT INKA kebagian untuk membuat fisik keretanya, sedangkan infrastruktur ditangani oleh PT Adi Karya (Persero).
"Latar belakang pembuatan LRT tanpa masinis ini adalah komitmen dari BUMN yang tergabung dalam konsorsium, bahwa LRT Jabodebek harus coba membuat teknologi baru agar penguasan teknologi kita tidak berhenti di situ saja," katanya.
Dalam proyek ini nanti, PT INKA akan menggandeng beberapa vendor dari Eropa. Sedangkan untuk bahan baku atau material pembuatan kereta LRT Jabodebek, akan dioptimalkan dari dalam negeri.
"Ditargetkan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di proyek LRT Jabodebek ini mencapai 50 persen. Jumlah itu meningkat dari LRT Palembang yang TKDN-Nya hanya mencapai 40-45 persen," kata dia.
Baca Juga: DPRD DKI: Pembangunan LRT Velodrome Termahal Sedunia dan Akhirat
Pihaknya memprediksi, proyek tersebut akan segera digarap pada akhir tahun 2018 ini. Hal itu, tergantung dari kesiapan komponen dan material yang dipesannya. Sesuai rencana, proyek tersebut akan rampung pada tahun 2019.
Seperti diketahui, LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis pemerintah. Proyek itu dalam rangka memberikan kemudahan dan kecepatan dalam transportasi masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU