Suara.com - Untuk mengamankan obyek vital Bandara/ Lanud Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara memperkuat kerja sama dengan Manggala Agni Daops Tinanggea. Langkah ini menjadi penting bagi para pihak terkait untuk bersama-sama melakukan pengamanan salah satu obyek vital di Sulawesi Tenggara dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama dari dampak asap yang akan menganggu penerbangan di sekitar bandara.
Dalam lingkup kerja sama itu, posko bersama dibentuk. Tim Manggala Agni ditempatkan di posko dan didukung oleh personel bandara/lanud.
Dalam tugas pengamanan tersebut, Manggala Agni juga dapat memanfaatkan menara pengawas di sekitar bandara/lanud. Kampanye pencegahan karhutla melalui pemasangan spanduk dan dialog interaktif di radio juga diupayakan bersama.
Direktur Pengendalian Karhutla KLHK, Raffles B. Panjaitan, menegaskan, dalam melaksanakan tugasnya mengendalikan karhutla di lapangan, Manggala Agni harus terus membangun kerja sama yang baik dengan para pihak.
"Dengan membangun kerja sama yang baik dengan pihak terkait lainnya, maka ini akan sangat mendukung upaya-upaya pengendalian karhutla, karena tantangan yang tidak mudah yang dihadapi di lapangan," jelas Raffles.
Pada pemadaman karhutla di sekitar lokasi Bandara/ Lanud Haluoleo, kecelakaan terjadi pada mobil tangki slip on unit Manggala Agni Daops Tinanggea, yang digunakan untuk pemadaman. Kejadian itu terjadi di Desa Amaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, yang terletak sekitar 1 km dari bandara/lanud, Sabtu (13/10/2018).
Awalnya, asap terpantau dari Bandara Haluleo. Tim dengan mobil tanki lapangan segera meluncur melakukan pemadaman.
Letak sumber air cukup jauh dari lokasi kebakaran, sehingga mobil tanki slip on unit itu harus bolak-bolak menyediakan air untuk pemadaman. Pada saat mengangkut air inilah, kendaraan roda empat ini terperosok di lubang yang tertutup alang-alang.
Kondisi angin yang berubah-ubah semakin cepat, sehingga api merambat cepat ke arah mobil. Api sempat menyambar mobil, namun tidak terjadi ledakan. Beruntung tidak terjadi korban pada peristiwa tersebut.
Baca Juga: KLHK Gelar Diskusi Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan
Faktor cuaca yang sangat ekstrem, kecepatan dan arah angin, sulitnya sumber air dan akses menuju lokasi, serta kebakaran yang terjadi serentak di beberapa lokasi, menjadi tantangan dalam upaya pemadaman di wilayah Sulawesi Tenggara. Dalam beberapa waktu ini saja, Manggala Agni Daops Tinanggea harus berusaha keras melakukan pemadaman di wilayah Kabupaten Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Timur, serta pengamanan area Bandara/Lanud Haluoleo.
Tantangan tersebut tidak menyurutkan semangat Manggala Agni untuk terus mengendalikan karhutla. Kecelakaan yang terjadi pada peristiwa pemadaman di sekitar bandara/ lanud menjadi pembelajaran bahwa dalam upaya pengendalian karhutla, Manggala Agni harus mempertaruhkan jiwa dan raganya.
Kehati-hatian dalam bertugas sangat dituntut dalam tugas Manggala Agni, karena keselamatan adalah utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka