Suara.com - Pengkhotbah sekaligus pentolan FPI Habib Bahar bin Smith hadir di acara Reuni Akbar 212. Dalam kesempatan ini, Habib Bahar membeberkan alasannya menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden banci dan berjanji palsu.
Bahar mengatakan, pada saat aksi 411 atau 4 November 2016 lalu, ia melihat Jokowi justru menghilang, saat sebagian umat Islam marah dengan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51. Sehingga, ia pun mengecap Jokowi sebagai sosok presiden banci.
"Pertama karena aksi 411, ribuan ulama dan habaib berkumpul di istana, justru para ulama dan habaib dibrondong pakai gas air mata. Presidennya kabur," kata Bahar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Bahar pun menegaskan, ia tidak akan meminta maaf kepada setelah menghina dan menyebut Jokowi banci. Bahar lebih memilih busuk di penjara daripada harus meminta maaf kepada Jokowi.
"Demi Allah saya tidak akan pernah minta maaf. Saya lebih memilih busuk di dalam penjara," janji Bahar.
Selain itu Bahar mengaku sudah mendapatkan pemberitahuan bahwa dirinya dilaporkan ke polisi atas tuduhan penghinaan Kepala Negara. Laporan itu dibuat oleh sejumlah massa pendukung Jokowi.
"Pendukung Jokowi melaporkan saya, mereka melaporkan saya dan berkata Habib Bahar menyebut Presiden Jokowi banci, habib Bahar dalam ceremahnya menyebut Jokowi berjanji palsu," ungkap Bahar
Berita Terkait
-
Sebut Jokowi Banci, Habib Bahar Bin Smith: Saya Memilih Busuk di Penjara!
-
Rizieq Shihab Serukan 2019 Ganti Presiden di Reuni Akbar 212
-
Anies: Aksi Reuni 212 Gerakkan Perekonomian Jakarta
-
Acara Berjalan Damai dan Tertib, Anies Sebut Penolak Reuni Akbar 212 Kecewa
-
Petinggi Parpol Hingga Buni Yani Hadiri Reuni 212
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan