Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei pasca penyelenggaraan acara Reuni 212 pada 2 Desember lalu. Hasilnya, acara Reuni 212 tidak bisa dijadikan alat untuk memusuhi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby menjelaskan bahwa acara Reuni 212 ternyata tidak memberikan pengaruh menaikkan elektabilitas kedua kandidat Capres - Cawapres. Hasil survei pasca Reuni 212 menunjukkan elektabilitas baik untuk Capres - Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin maupun Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga masih stagnan.
Salah satu yang menjadi penyebab itu ialah karena sosok Jokowi yang berbeda dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dari 1.200 responden sebanyak 74,6 persen setuju kalau gerakan Reuni 212 tidak bisa digunakan untuk menjadikan Jokowi sebagai common enemy pemilih muslim. Sedangkan 14,5 persen responden memilih setuju kalau ajang reuni 212 itu bisa digunakan untuk menjadikan Jokowi sebagai common enemy pemilih muslim dan 10,9 persen memilih untuk tidak tahu atau tidak menjawab.
"Dalam riset kualltatif, LSl Denny JA menemukan bahwa publik menilai Jokowi berbeda dengan Ahok. Saat itu, Ahok seakan menjadi musuh bersama umat Islam karena adanya dugaan penistaan agama Islam," kata Adjie di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018).
Survei itu dilakukan sejak tanggal 5 sampai 12 Desember 2018, dengan menggunakan metodologi sampel acak bertingkat. Survei itu melibatkan 1.200 responden dengan acara wawancara tatap muka dan dukungan media kuesioner.
Adapun ambang batas kesalahan survei mencapai kurang lebih 2,8 persen. Selain melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, survei itu juga dilengkapi metode grup diskusi terforkus, analisis isi media, dan wawancara mendalam.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?