Suara.com - Empat peneliti tsunami asal Inggris memprediksi, amukan gelombang laut tersebut masih akan melanda Indonesia, setelah memorakporandakan Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) akhir pekan lalu.
Perkiraan itu disampaikan sehari setelah lebih dari 200 orang tewas oleh gelombang tsunami di Selat Sunda, yang dipicu oleh letusan Gunung Anak Krakatau (GAK).
Richard Teeuw, peneliti tsunami dari University of Portsmouth Inggris, mengatakan kalau aktivitas vulkanik GAK berlanjut, kemungkinan adanya tsunami lain tidak dapat diabaikan.
"Kemungkinan, tsunami lebih lanjut di Selat Sunda akan tetap ada ketika gunung berapi Anak Krakatau sedang melalui fase aktif saat ini. Karena itu, mungkin akan memicu tanah longsor lebih lanjut," kata Teeuw, dikutip dari Channel News Asia.
Jacques-Marie Bardintzeff, peneliti tsunami lainnya dari University of Paris-South juga memperingatkan masyarakat untuk waspada karena gunung berapi sedang tidak stabil.
Menurut dia, survei sonar sekarang diperlukan untuk memetakan dasar laut di sekitar gunung berapi.
"Tapi, sayangnya survei kapal selam biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diorganisasi dan dilaksanakan," ujar Bardintzeff.
"Tsunami dahsyat yang disebabkan oleh letusan gunung berapi jarang terjadi. Salah satu yang paling terkenal (dan mematikan) disebabkan oleh letusan Krakatau pada 1883," kata dia.
Ia menambahkan, Gunung Anak Krakatau telah aktif sejak Juni 2018.
Baca Juga: Istri Sempat Ingatkan Bani Seventeen soal Gempa
David Rothery dari Open University di Inggris menjelaskan, tsunami yang melanda pesisir selatan Sumatera dan Jawa barat tampaknya disebabkan oleh keruntuhan bawah air dari GAK.
Anak Krakatau adalah pulau baru yang muncul sekitar 1928 di kawah yang ditinggalkan oleh Gunung Krakatau. Gunung Krakatau meletus pada 1883 yang letusan besarnya menewaskan sedikitnya 36 ribu orang.
Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatra, dekat dengan zona padat penduduk.
"Ombak semacam itu sarat dengan puing, dapat mematikan bagi masyarakat pesisir, terutama jika tidak ada peringatan," tutur Teeuw.
Simon Boxall dari Southampton University menambahkan, wilayah itu juga berada dalam gelombang musim semi.
Menurut dia, akan terlihat gelombang menghantam beberapa wilayah pantai pada titik tertinggi dan memperburuk kerusakan yang terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig