Suara.com - Puing-puing bangunan masih tampak berserakan di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Banten pascatsunami menerjang kawasan tersebut pada Sabtu (22/12/2018) malam. Akses jalan di kawasan pasar tersebut juga masih tergenangi lumpur.
Tak ada aktivitas dari warga termasuk di kawasan pasar tradisional di desa tersebut. Kawasan ini berada di paling ujung pulau Jawa dan menjadi yang terparah terkena dampak tsunami Selat Sunda. Jarak lokasi desa ini hanya beberapa kilometer dari kawasan Wisata Tanjung Lesung.
Kantor Desa Sumberjaya juga terlihat tak kosong melompong. Pagar beton di kantor desa itu juga tampak hancur. Kantor Desa Sumberjaya juga terlihat tak kosong melompong. Pagar beton di kantor desa itu juga tampak hancur. Kondisi itu pun membuat kantor desa itu seperti bangunan tak berpenghuni.
Aliran listrik yang masih terputus di daerah itu membuat situasi pada malam makin mencekam. Akibat gempuran tsunami membuat Desa Sumberjaya itu seperti kota mati.
Begitulah pengakuan yang disampaikan warga bernama Adi saat ditemui Suara.com di sebuah posko tak jauh dari pasar SumberJaya.
"Kalau malam apa lagi mas, seperti kota mati."
Menurutnya, kondisi di kawasan Desa Sumber Jaya tergolong yang paling parah. Karena daerah pemukiman berdekatan langsung dengan pesisir pantai.
Sepinya kehidupan di desa itu pascatsunami, karena hampir seluruh warganya memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Akibat ditinggal sementara warganya, puing-puing bangunan yang hancur terhempas tsunami masih berantakan.
Meski demikian, Adi mengaku memilih berjaga di posko sambil memantau situasi di kampung tersebut. Di posko tersebut, Adi juga kerap memberikan bantuan makanan kepada warga yang masih tinggal di lokasi terdampak tsunami.
Baca Juga: PGN Caplok Pertagas dan 4 Anak Usahanya
"Kami tidak hanya untuk para pengungsi, kalau kawan - kawan relawan atau yang lain ingin makan juga kita sediakan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Update Tsunami Selat Sunda: 23 Hilang, 7.202 Luka, 40.386 Orang Mengungsi
-
Jaga Kesehatan Ibu Hamil Terdampak Tsunami, Kemenkes Dirikan Tenda Khusus
-
Proses Pemulangan Jenazah Istri Aa Jimmy Diduga Ikut Kena Pungutan Liar
-
Update Tsunami Selat Sunda: Jumlah Korban Tewas Berkurang, Jadi 462 Orang
-
Takut Tsunami, Bocah Laki-laki Bersembunyi di Kolong Mobil
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah