Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menolak usulan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) untuk memasukkan kendaraan sepeda motor ke dalam sistem ganjil genap. Menurutnya, kebijakan itu tidak tepat.
Anies mengatakan, sistem ganjil genap hanya diperuntukkan untuk mobil pribadi. Menurutnya, pembatasan sepeda motor bukan solusi untuk mengurangi kemacetan yang ada di Ibu Kota.
"Tidak, solusinya bukan di pembatasan motor kok, solusinya itu pada lebih banyak naik kendaraan umum," kata Anies saat ditemui di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (3/1/2019).
Anies menjelaskan, kebijakan sistem ganjil genap merupakan solusi untuk memindahkan pengendara mobil pribadi ke transportasi massal. Hal ini diyakini Anies dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.
Oleh karena itu, Anies menegaskan untuk tidak memasukkan sepeda motor dalam kebijakan sistem ganjil genap. Ia tetap konsisten untuk mengatur mobil saja.
"Ini adalah solusi. Jadi solusi antara cukup sampai mobil saja," ungkap Anies.
Sebelumnya, Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dari unsur LSM Transportasi Tori Damantoro meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) memasukkan kendaraan sepeda motor ke dalam program ganjil genap. Sebab, jumlah kendaraan sepeda motor saat ini sudah banyak sehingga harus dibatasi.
"Ganjil genap itu kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan privadi agar beralih ke angkutan umum. Jadi seyogyanya berlaku untuk semua jenis kendaraan bermotor," kata Damantoro, Jumat (28/12/2018) lalu.
Baca Juga: Hoaks Surat Suara Berbuntut Pelaporan, Andi Arief : Lucu Bener Negeri Ini
Berita Terkait
-
Anies Minta Fit & Proper Test Wagub DKI Rampung Januari 2019
-
Soal Pengaturan Larangan Plastik, Anies Bakal Tegur Dinas Lingkungan Hidup
-
Kali Item Berbusa, Anies Bakal Atur Usaha Laundry dan Cucian Mobil
-
Kesaksian Warga: Zaman Ahok Kali Item Bersih Bisa Dipakai Renang, Sekarang?
-
Alasan Anies Tak Kunjung Teken Pergub Larangan Penggunaan Plastik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres