Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan hingga kini belum juga menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur larangan penggunaan plastik. Sebab, konsep pergub dinilai masih belum matang.
Anies mengatakan, pergub larangan plastik sangat bertalian erat dengan perilaku terhadap masyarakat. Ia tidak menginginkan ke depannya justru menimbulkan masalah, sehingga ia meminta konsep pergub dimatangkan terlebih dahulu.
"Belum (teken/tandatangan), ini menyangkut perilaku, jadi dimatangkan dulu jangan nanti seiring perjalanan malah menimbulkan masalah," kata Anies saat ditemui di Kelurahan Sunter Jaya, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019).
Saat ini, pergub larangan plastik masih dalam tahapan pembahasan dan belum masuk dalam antrean peraturan yang tinggal ditandatangani saja. Anies tidak ingin pergub hanya menjadi sebatas aturan namun tidak efektif mengubah perilaku masyarakat.
"Bukan antre teken loh, tapi isinya masih dimatangkan dulu. Semua tahap-tahapnya yang harus diberesin, tahap-tahap pelaksanaannya. Jadi jangan asal jadi pergub," tutur Anies.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, saat ini pergub larangan plastik sudah selesai pembahasan dan siap ditandatangani oleh Anies. Bahkan, kekinian Dinas Lingkungan Hidup sudah memulai sosialisasi plastik ramah lingkungan pengganti kantong plastik kresek.
"Belum, pergub belum ditandatangani. Tapi kita edukasinya sudah terus kita perkenalkan dengan menggunakan kantong plastik ramah lingkungan. Jadi kita mulai tinggalkan kantong plastik kresek yang tak bisa terurai," ujar Isnawa.
Isnawa menargetkan Januari 2019 pergub sudah ditandatangani oleh Anies dan siap disosialisasikan secara langsung. Namun, itu semua tergantung kebijakan Anies kapan mau menandatanganinya.
"Insyaallah Januari. Tergantung pak gubernur saja sih," kata Isnawa.
Baca Juga: Sri Mulyani Keluhkan Impor di 2018 Masih Lebih Besar Ketimbang Ekspor
Berita Terkait
-
Ribuan PNS DKI Bolos di Awal Tahun, Ini Tindakan Anies
-
Anies Kaget Suhaimi Masuk Bursa Kandidat Pengganti Sandiaga Uno
-
Kerja PNS DKI Jakarta di Awal Tahun 2019, Ribuan Anak Buah Anies Bolos
-
Doa untuk Korban Gempa dan Tsunami dari Panggung Utama Perayaan Tahun Baru
-
Tahun Telah Berganti, Kursi Wagub DKI Jakarta Masih Juga Kosong
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor